6 Hal yang sering diperdebatkan fotografer

9

Berbeda pendapat itu biasa. Namanya juga manusia, apalagi yang namanya fotografer. Kita punya kecenderungan untuk berbeda dalam segala hal. Seringkali perdebatan ini tidak pernah selesai, tetapi sangat menyenangkan untuk dibahas hehe. Contohnya seperti ini :

1. Nikon vs Canon

Ups, bukan maksud untuk memulai perang. Tapi inilah kenyataannya, Nikon dan Canon memang merebut pangsa pasar terbesar pada dunia fotografi. Mana yang lebih baik? Pilihannya terserah anda, tetapi sebaiknya memilih dengan cermat sesuai kebutuhan. Karena ketika kita membeli kamera, kita tidak hanya membeli kamera, tapi sebuah sistem. Dan ingat, kamera tidak menentukan hasil foto kita bagus atau tidak, tetapi fotografer-lah yang menentukan.

Untuk saya, saya tentu lebih memilih Nikon. Tak ada alasan khusus, it’s just feel right in my hand. They’re the best.

2. Film vs Digital

Meskipun sebagian besar kita pada saat ini menggunakan digital, masih ada orang yang tetap berpendirian bahwa kualitas film jauh lebih baik. Memang benar, tetapi jika kamera digital menawarkan kepraktisan dan kualitas yang hampir sama, mengapa menggunakan film?

Ahh, tetapi hasil foto dari film memang benar-benar khas. Real analog. Tiap film memiliki ciri khas berbeda. Walaupun sudah ada settingan seperti picture control, sulit untuk menyamai hasil dari film. Coba saja simulasikan Fuji velvia di kamera digital. *saya jamin hasilnya dangdut pisan*. Buat saya, saya lebih memilih digital karena film sudah sangat sulit mencari tempat untuk cuci-nya.

3. Color vs BW

Ini hanya preferensi pribadi, perdebatan yang sering muncul adalah mana yang lebih ‘artistik’. Well, coba lihat gallery ansel adams atau galen rowell. Saya pikir mereka cukup mewakili dua medium ini dan hasil keduanya luar biasa. Jadi, silahkan pilih yang sesuai hati. Saya lebih suka yang berwarna karena hidup ini memang penuh warna warni yang indah. *lebay*

4. RAW vs JPEG

Perdebatan yang satu ini juga cukup kompleks. Ada yang berpendapat bahwa RAW memiliki kualitas gambar tertinggi. Ada juga yang berpendapat RAW terlalu membuat repot karena proses editing-nya lebih lama. Ada yang bilang kualitas JPEG sama seperti RAW. Kalau saya, buat foto yang agak ‘serius’, sebaiknya menggunakan RAW. Tapi kalau cuma snapshot atau foto narsis, JPEG sudah lebih dari cukup.

5. Mac vs PC

Ada paradigma yang secara tidak langsung menyatakan bahwa orang atau pekerja di dunia kreatif menggunakan Mac. Tapi sebetulnya jika mereka menggunakan PC hasilnya akan sama saja. Well, Mac memang jauh lebih indah daripada PC (PC disini merefer ke komputer windows).

Saya sendiri lebih memilih Mac karena jauh lebih kuat dan stabil daripada PC. Macbook putih saya masih setia menemani walaupun selalu digunakan untuk ‘bekerja keras’, dan tentunya tidak pernah ada ritual ‘install ulang’ yang sangat melelahkan itu. :lol:

6. Fixed vs Zoom

Satu lagi yang banyak diperdebatkan, lensa fixed atau lensa zoom? Yang pro ke fixed beralasan bahwa fixed jauh lebih tajam dan lebih ‘artistik’. Yang senang zoom berpendapat fixed tidak fleksibel dengan kondisi pemotretan. Kalau saya sih senang pake dua-duanya hehe, tergantung dapet pinjeman yang mana. :D

Bagaimana dengan anda?

9 COMMENTS

  1. Untuk foto serius pun, saya lebih suka memakai JPEG dengan kualitas Fine karena saya tak punya banyak waktu untuk mengedit ratusan gambar RAW itu. Ujung-ujungnya nanti pasti juga pakai batch untuk konversi RAW ke JPEG.

  2. soal PC vs Mac, kelebihan Mac adalah soal akurasi warna monitornya (kecuali macbook) yang lebih baik, serta dukungan manajemen warna di Mac OS X. Walaupun pakai windows, tapi dengan monitor yang memadai, dan juga tentunya dengan kalibrasi warna monitor, hasilnya akan sama kok.

    Oh, iya, satu lagi yang diperdebatkan.. soal preferensi warna, apakah saturasi rendah, atau saturasi tinggi… hal yang membuat saya meninggalkan FN.

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')