Kalau kamu membaca blog ini, tentunya kamu tahu kalau saya dan beberapa travel blogger mengadakan workshop TravelNBLog. Sebuah workshop tentang bagaimana membuat dan mengoptimalkan travel blog kamu.
Nah, TBEX ini kurang lebih sama, pun sama-sama dua hari, namun dengan skala yang jauh lebih besar.
Kalau peserta TravelNblog hanya 30 travel blogger dari Indonesia, peserta TBEX ada 650 travel blogger dari seluruh dunia!
Sesi workshop TravelNblog hanya satu materi dalam satu waktu. Di TBEX ada ENAM sesi materi dalam satu waktu yang bisa kita pilih. Terkadang pilihannya sangat sulit, andai saya bisa memperbanyak diri seperti kage bunshin no jutsu-nya naruto ya, hehe.
Pemateri TravelnBlog pun cuma remah-remah jasjus seperti saya, sedangkan pemateri di TBEX adalah sekaliber Don George dan Gary Arndt.
Nah lo, mending mana? Jadi malah main mending deh hehe.
Dan sebetulnya, inilah workshop dan konferensi tentang travel blogging pertama yang saya ikuti! Saya sangat excited sekali ketika diundang oleh Tourism Thailand untuk hadir di acara ini.
Dan yang paling penting adalah : Makanannya enak banget I’ve learned a LOT!
Well, karena harus memilih kelas yang harus dimasuki, saya dan duo indohoy — rekan saya di TravelnBlog yang juga ikutan TBEX — beberapa kali berpencar untuk mengikuti kelas yang berbeda. Supaya nanti bisa sharing. Saya akui ada beberapa kelas yang sangat membantu, ada juga terlalu basic, hingga yang sangat membosankan sehingga membuat saya keluar dan pindah ke kelas sebelah.
Saya hadir di beberapa sesi tentang membuat bisnis dari travel blog, SEO, travel portrait, hingga nyasar ke cara buat bagaimana seharusnya brand/tourism board membuat media trip untuk blogger. Saya akan (berusaha) menuliskan postingan blog tentang sesi yang saya datangi nanti. Semoga sempat hehe.
Untuk kelas yang paling berkesan bagi saya adalah dari Lola Akimande, fotografer dari National Geographic yang mengajarkan tentang bagaimana membuat travel portrait yang sangat menggugah!
Travel Blogger dari penjuru dunia.
Ngapain aja sih mereka? FYI, untuk masuk conference ini, kita harus membayar sekitar seratus dollar. Bukan nominal yang kecil kan ya?
Beberapa blogger yang saya temui kebanyakan adalah sudah membangun bisnis dari blog-nya. Bahkan di materi SEO, pembicaranya mengatakan ia sudah mendapatkan sekitar $250 per hari (iye, PER HARI) dari blog-nya. Mangap gue.
Dan di TBEX ini, selain mendapatkan materi dari para expert, banyak brand ataupun tourism board yang juga yang hadir di acara ini. Tapi saya tidak melihat booth/perwakilan dari Kemenpar Indonesia di conference ini, sayang sekali.
Ada sesi speed networking dimana kita bisa langsung membuat janji dengan brand tertentu dan mengenalkan blog kita ke mereka. Siapa tahu ada hal yang bisa dikolaborasikan bareng, kan?
It’s real business for them.
Bertemu mereka, orang-orang yang sangat passionate di travel blogging membuat saya terasa ter-recharge untuk terus menulis di blog saya belum ada apa-apanya ini.
What’s next?
Setelah TBEX selesai, para blogger yang sudah mendaftarkan diri mengikuti famtrip dari Tourism Authority Thailand berangkat sesuai itenerary yang dipilihnya. Saya sendiri mendapatkan kesempatan ke Provinsi Rayong dan Chantaburi, sekitar 4 jam perjalanan darat dari Bangkok. Enak kan? Makanya jadi travel blogger hihi!
Apa kamu tertarik membuat travel blog dan bertemu? Sedikit bocoran saja, workshop TravelNBlog selanjutnya akan digelar di Makkasar dan siapa tahu kita bertemu lagi di TBEX 2016 Asia di Filipina!
See you when i see you!
Infonya keren banget Mas
Terima kasih mas semoga membantu :)
mz kapan-kapan saya di ajak ke TBEX dong~~ ahahah! btw, kalau beneran diseriusin berarti ada kemungkinan kita bisa idup cuma dari nge-blog doang ya? Sekarang sih udah, tapi pengen coba bisa idup dari blog secara independent :D
Sebagian besar peserta tbex sih sepertinya begitu mz, rata-rata freelance semua dan blog-nya jadi sumber pendapatan utama. Iya, sekarang sih kita udah ya, tapi belum jadi sumber pendapatan yang paling gede haha. Eh gatau sih kalo blogger pemes kayak kamu mz ~
wkwkw, aku kalau nggak nulis buat kantor masih jauh dari kata “survive” :p tapi bisa kok wir, asal penetrasi internet di indonesia makin gede :D itu kan berarti market makin gede pula?
Aku mikir malah pengen bikin blog satu lagi tapi bahasa inggris….atau yang sekarang ini kita isi inggris juga jadi gado-gado..? Soalnya market worldwide jauh lebih menggiurkan yha mz haha. Menurutmu gimana mz?
kalau mau bahasa inggris bikin satu lagi, jangan gado-gado, nggak fokus :D aku udah ada tapi ya itu~ waktu belum punya buat manage. Sekarang aku masih optimise market indonesia dulu, blom berani masuk ke persaingan market global. secara bahasa inggrisku masih ala ala juga~
Sempet mikir pake plugin wordpress multi lingual biar gak perlu pake dua site hahaha. Tapi yha emang harus niat banget nulisnya :))))
aku pernah pe wir, multilingual plugin. tapi bikin berantakan tulisan lama. Nah, makanya aku bikin dua :D
Woh… keren banget dan mantep yah acaranya kak.. kapan ya bisa bener-bener hidup dari blog!??? hehehe…
harusnya acara beginian kementrian pariwisata bisa ikutan yah, sayang banget :(
Iyaak sayang banget. Dan gue disamperin sama ‘kemenpar’ nya filipina dong disangka blogger dari sana. Mirip sih yaa :))
acara kayak gini serunya bisa nambah relasi dan network berjejaring yaa mas biar makin go international blognya mas wira biar ala-ala agnezmo haha
Hahaha iya bener banget, ini aja kartu nama hasil kenalan pas acara itu hampir ada seratus lebih :))
dooooh kayaknya klo yudi ke thailand kudu pake kaca mata kuda ya bang? suka salah fokus sih hahaha.. blogger italia ehem ehem ya :D
Bagaimana ya travel blogger Inodnesia lainnya bisa “hidup” hanya dengan jalan2 dan ngeblog? Nice sharing Mas. Thanks. :D