Dari Yosemite ke Lembah Harau

35

lembah harau sumatera barat

Melihat galeri salah satu fotografer landscape favorit saya, Ansel Adams, rasa-rasanya saya melayang berpindah tempat dan waktu ke rumah beliau di Lembah Yosemite, California, salah satu penatapan bumi yang paling banyak difoto oleh manusia ini.

Sejak dulu Yosemite selalu menjadi destinasi impian para penggiat fotografi landscape di seluruh dunia — termasuk saya. Namun, saat mengunjungi Sumatera Barat waktu lalu, saya pikir saya sedang berada lembah tempat puncak El capitan berada. Ternyata saya salah. Saya masih di Indonesia, tepatnya di Lembah Harau!

Sawah pedesaan dan lembah harau. Kurang burung.
Sawah pedesaan dan lembah harau. Kurang burung.

Perjalanan sekitar satu jam melewati jalan berliku khas sumatera masih membuat perut saya terguncang. Namun, pemandangannya membuat saya tak bisa berhenti menekan shutter kamera. Apalagi saat mobil kami melewati sebuah tebing-tebing curam Ngarai Sianok dengan tinggi lebih dari 100 meter.

“Ini ngarai-ngarai munculnya dari Australia sana,” kata Pangerang, si uda pilot mobil kami.

“Lah, gimana bisa, da?” tanya saya.

“Saya juga tidak tahu, itu kata orang-orang dulu yang saya antar,” ujarnya.

Mungkin kita sulit membayangkan bagaimana “patahan” lempeng bumi. Di ngarai sianok, bayangan itu seketika akan berubah menjadi visual. Patahan-patahan ini juga yang juga mementuk Bukit Barisan yang memanjang dari Aceh hingga Lampung. Namun, bagaimanapun proses terbentuknya patahan tersebut akhirnya menghasilkan sebuah kawasan subur dengan panorama yang indah.

Akhirnya mobil saya memasuki Payakumbuh, kabupaten Lima puluh kota. Dan saat memasuki kawasan lembah harau, rasa-rasanya saya sedang memasuki sebuah pagar beton besar yang mencakar langit.

Lembah Harau
Lembah Harau
lembah-harau-wiranurmansyah-31
Lembah tak lengkap tampa sungai.
Classic view of harau
Classic view of harau

Menurut saya lembah harau ini cocok sekali untuk santai dan melepas penat. Bayangkan, panorama sawah pedesaan ditambah tebing cokelat curam diselingi air terjun dengan hutan hijau menanti dibawahnya. Tak ada kebisingan yang berarti. Hanya ada suara-suara alam ditambah suara gema yang memantul di dinding lembah menambah kesan damai dan tenteram. Ahh!

Saya disana saat hari minggu, banyak warga Payakumbuh yang piknik disini, terutama di sekitar air terjun. Anak-anak terlihat berlompatan ke dalam air terjun yang disulap menjadi kolam (sayang sekali). Namun masih banyak air terjun disini yang dapat kita sambangi tanpa harus bersaing dengan anak-anak ini.

Jalanan di lembah harau sempit, sepi, dan mulus. Sangat cocok untuk bersepeda. Dan saya memang berniat bersepeda disana! Sayangnnya, tak ada tempat sewa sepeda disana. Saya harus menyewa sepeda dari kota Padang yang mana ongkosnya tentu lebih mahal.

Bersepeda di lembah harau
Bersepeda di lembah harau
Air terjun ini cukup ramai.
Air terjun ini cukup ramai.
Anak-anak yang bermain di hari minggu
Anak-anak yang bermain di hari minggu
lembah-harau-wiranurmansyah-8
Tipikal jalan di Harau.
bersepeda lembah harau
Sepedaan di sungai
bersepeda lembah harau
Hati-hati tapi…

Selain olahraga yang menyehatkan, bersepeda juga lebih membuat saya lebih menikmati lembah harau. Kita bisa sesuka hati di tempat dimana kita ingin memotret. Faktanya, saya terpaksa berhenti beberapa puluh meter sekali. Ya mau bagaimana lagi, cakep semua kok!

Untuk penginapan, yang paling favorit disini adalah Lembah Echo Homestay. Letaknya persis di depan Batu Echo dimana kalau kita berteriak, suara gema akan mengikuti kita beberapa saat kemudian.  Dan homestay ini murah banget! Untuk yang kamar-kamar kecil mulai sekitar 90 ribu perkamar, dan untuk yang “rumah gadang” sekitar 300-400 ribu rupiah.

lembah harau echo homestay penginapan
Pintu masuk Echo homestay
lembah harau echo homestay penginapan
Persis di bawah tebing.
lembah harau echo homestay penginapan
Ada beberapa bangunan di Echo homestay
https://www.youtube.com/watch?v=FSG_9H6c5-E
Suasananya cozy sekali si echo ini
Bangunan lainnya
Bangunan lainnya

Lembah harau memang bukan Yosemite. Tapi mereka sama-sama indah. Harau terasa lebih indah karena ia berada di nusantara. Mungkin ini adalah mini Yosemite, sebuah permaianan semesta untuk mempersiapakan kita menuju rumah Ansel Adams berada. Yuk sama-sama bilang aaaamiinnnn!

And for me, Harau valley is still the most perfect escape gateway in West Sumatera.

35 COMMENTS

  1. Amiiin….sepertinya di sini ada tebing panjat deh. Saya dah lama ngidam suatu saat bisa manjat tebing di sini. Tapi mudah-mudahan manjatnya nggak pas lagi hamil. Bahaya :D

  2. *mendadak ketawa pas ngeliat ada yang jatoh dari sepeda*
    Astaghfirullah.

    kayaknya tempatnya cocok banget buat menghabiskan weekend gitu ya mas? :D
    nginep semalem di penginapan, terus minggu pagi-nya keliling naik sepeda, ah senangnya :D
    ada air terjunnya juga, pengen nyebur :|

  3. air terjun di sumbar ini pd jatuh deket jln raya ya… air terjun lembah anai jg kolamnya dkt jln raya kan … Ini cakep bgt mas… kota fav ku di pulau sumatra memang sumbar deh… Udh alamnya juara, makanannya gila2 enaknya :D

  4. Wahhh ndak baca ini ternyata udh nyampe sini Mas Wira berarti comment saya yg tadi salah hahaha,,next mungkin bisa jalan ke arah Suliki Mudiak nanti bisa nikmatin Sate Dangung-Dangung trus ke Museum Tan Malaka dan berakhir di Tugu PDRI ( Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ) di Koto Tinggi

  5. Beneran itu ada kamar harga 90 ribuan ?
    Kalo untuk pasutri dengan 1 anak bisa ga ya ?
    Ada nyimpen kontak person yang bisa di hubungi ga mas ?hiks hiks merengek2 minta ke sana sama suami….

  6. benar pemandangan exotik.saya pernah kesana sekitar kurang lebih satu minggu,sayang’y kesana cuma buat latihan climbing dinding alam jdi gk sempat kemana-mana.punya rencana nanti bulan madu kecil kesana bareng suami.oh ia,ada yg tau gk berapa tarif homestay atau hotel dilokasi harau?tolong dishare donk..

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')