Kalau disebut Ciwidey, kebanyakan orang akan mengasosiakan dataran tinggi bumi priyangan itu dengan Kawah putih atau Situ patengan. Tapi tidak dengan saya. Buat saya, ke Ciwidey, berarti ke Rancaupas.
Sebetulnya tidak ada yang terlalu spesial disini. Rancaupas hanyalah sebuah bumi perkemahan biasa. Namun, karena saya adalah penikmat langit, saya selalu takjub dengan pertunjukan malam dan pagi hari disini.
Di Rancaupas, suhunya bisa terbilang sangat dingin. Apalagi jika musim kemarau, saya sering tak bisa terlelap dalam tenda saking menggigilnya di lembah dengan ketinggian 1700 mdpl ini. Jangan heran melihat minyak goreng, saus sambal, dan nutrijell yang dibuat semalam menjadi beku pagi harinya. Pun jangan kaget jika menemukan butiran es di atas tenda.
Di rancaupas juga ada penangkaran rusa. Areal yang kira-kira luasnya tiga hektar ini menyimpan banyak rusa yang saya pikir bulunya cukup tebal, mungkin karena beradaptasi dengan udara dingin disini. Mereka senang bersembunyi di balik semak, dan akan berlarian menghampiri pengunjung yang akan memberi makan.
Anyway, dengan tiket masuk kurang dari sepuluh ribu rupiah, fasilitas mck yang cukup, dan warung-warung penjual bakwan hangat. Rancaupas masih favorit saya untuk menghabiskan akhir pekan di Bandung.
Selamat menikmati foto-fotonya dan salam dahsyat.
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')