Katanya sih kalau kita lagi bosen motret pake digital, cobalah sekali – kali motret pakai kamera film. Dengan keadaan seperti itu akhirnya saya meminjam kamera film teman saya mira. Ya, kamera rusia zenit dengan lightmeter yang udah tidak nyala lagi akhirnya saya isi dengan fuji superia yang dibeli seharga 23 ribu di dayeuhkolot ( mahal banget ya, di pasar baru masih belasan ribu). Akhirnya dengan menggunakan feeling dan sunny f/16 rule serta sedikit “nyontek” dari matrix metering si nikon, saya berhasil memenuhi dua buah rol film.
| Foto ini luar biasa tajam hasil scannya, rel sekitar braga |Kamera digital untuk kepraktisan, tetapi kamera film untuk kepuasan…
Setujukah dengan ungkapan di atas? Kalau saya sendiri memang sependapat dengan pernyataan itu. Yah , walaupun hasilnya memang jelek biasa banget tetapi entah mengapa ada kepuasan sendiri saat film itu sudah menjadi sebuah foto.
Hemm, tetapi memang prosesnya bisa jadi lebih mahal dari kamera digital. Kalau dihitung-hitung, satu buah rol akan menghabiskan sekitar 40 ribu sampai jadi bentuk CD yang isinya film yang sudah berbentuk digital alias di scan.
Foto – foto dibawah ini, semuanya pakai fuji superia. Bintik-bintik putih karena scannernya kurang bagus. Karena ketika saat saya print langsung dari film negative-nya, hasilnya sangat bagus. Hasil scan sekitar 12 Megapixel sudah sangat cukup menurut saya. Bahkan sudah melebihi nikon d40 saya hahaha..
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')