Photo Essay : Jayapura City

10

Ini adalah salah satu sudut Kota Jayapura, salah satu kota di paling timur Indonesia.

Kota Jayapura
Kota Jayapura

Mungkin tidak pernah terpikir oleh kita, ternyata kota yang jaraknya 5 jam dengan pesawat dari Jakarta ini pun punya mall. Saya hampir saja menonton star wars disini.

mall jayapura
Mall Jayapura

Ini salah satu view dari salah satu hotel yang saya inapi, hotel Yasmin. FYI, ada juga hotel Aston tak jauh dari situ.

jayapura city
KFC Jayapura

Jayapura kotanya berbukit-bukit. Untuk menuju kecamatan berikutnya biasanya harus naik ke bukit yang meliuk-liuk. Lihat masjid yang foto pertama? Ini waktu saya turun.

Masjid di Jayapura
Masjid di Jayapura

Dari Jayapura, saya terus menuju timur melewati Abepura Koya Kosoh — kecamatan yang berisi para transmigran suku bugis  dan buton, hingga akhirnya sampai di Skouw, garis batas antara Indonesia dan Papua Nugini.

Menuju batas negeri
Menuju batas negeri

Pagar dihasi bendera-bendera yang tak saya kenali terlihat menghiasi perbatasan. Tak lama, kami tahu itu adalah bendera-bendera distrik di Papua Nugini. Warga papua nugini dan Indonesia nampak berlalu lalang menembus batas negeri dengan santainya. Ditengah pagar terdapat gerbang tinggi dengan hiasan ukiran mirip karya suku asmat.

Gerbang Batas Indonesia- Papua Nugini
Gerbang Batas Indonesia- Papua Nugini
jayapura-perbatasan-7
Belanja ke negeri sebelah
Mondar-mandir di perbatasan, tak perlu paspor
Mondar-mandir di perbatasan, tak perlu paspor

Saya tak membawa paspor. Tapi ternyata tak masalah, asalkan kita kembali pada hari yang sama sebelum jam empat sore. Karena gerbang sudah ditutup saat itu. Tak boleh membawa kamera ke dalam, jadi saya memotret menggunakan kamera handphone saja.

Papua Nugini
Papua Nugini

Di perbatasan bagian Indonesia, udaranya panas, pos-posnya sedang diperbaiki, dan terkesan berantakan. Namun saat memasuki Papua Nugini, udaranya langsung sejuk karena langsung berbatasan di lembahan yang langsung menuju laut.

Papua Nugini
Papua Nugini
Ini mercusuar pemantau
Ini mercusuar pemantau
Selamat datang
Selamat datang

Penjagaan di Skouw cukup ketat. Tentara dimana-mana memegang senapan. Berbeda jauh dengan perbatasan di Merauke yang nyaris tanpa penjagaan, bahkan pagar sekalipun. Mungkin karena perbatasan di Merauke lebih ‘wild’ alias hutan. Mungkin akan saya tulis di postingan berikutnya.

Kembali ke kota. Saya naik ke atas bukit pemancar polimak. Banyak menara-menara pemancar televisi nasional yang menitipkan antenanya disini karena mungkin saja ini adalah titik tertinggi Jayapura.

Tempat nongkrong yang asik sambil melihat Teluk
Tempat nongkrong yang asik sambil melihat Teluk
Instagram-able. Difoto kawan saya mas Dodid Wijanarko.
Instagram-able. Difoto kawan saya mas Dodid Wijanarko.
pemancar polimak
Pemancar Polimak, disini bisa melihat seluruh kota Jayapura

Sayangnya, bukit polimak ini kerap digunakan oleh oknum-oknum — yang kebetulan masih pada bocah ini — untuk mojok sambil minum minuman keras. Padahal tak jauh dari mereka larangan tentang itu tertulis dengan huruf yang cukup besar. Jadi, hati-hati kalau ke sini malam hari.

mabuk polimak
Bentar lagi pada mabok
Turis lokal
Turis lokal
Selamat sore jayapura
Selamat sore jayapura
pemancar polimak
Tiati mb..

Sampai bertemu kembali, Jayapura.

Jayapura City
Jayapura City

Oh iya, satu lagi. Fakta unik yang bakal kamu temukan disini : kaos MTMA bertebaran dimana-mana dan ibuk-ibuk yang membawa helm nya masuk ke pasar dan dalam MALL sekalipun hihi!

MTMA dimana-mana, plus natgeo.
MTMA dimana-mana, plus natgeo.

Thanks for reading!

10 COMMENTS

  1. baca artikel ini jd terkenang Jayapura, hihi. Bioskopnya baru masuk 2-3 thn mas dan hanya ada di mal jayapura. Wah bukit polimak sdh dipasang pembatas ya. krn waktu sy ke sana th 2013 belum ada pembatas jd hrs ekstra hati2. Tks u/ foto2nya. Jd pengen ke sana lg, hihi

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')