Sebagai penikmat teh, saya senang bukan kepalang kalau diajak ke kebun teh. Waktu tinggal di Bandung dulu, kalau senggang pasti saya menyempatkan untuk main ke kebun teh di Ciwidey atau Pangalengan. Kali ini, saya beruntung bisa berkunjung ke Kebun Teh di Pagilaran di Desa Gondang, Kecamatan Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
“Setiap minggu saya buka stan disini, bisa minum teh gratis, biar orang-orang tahu teh yang bagus seperti apa,” kata Sugiono, seorang peneliti di laboratorium perkebunan teh Pagilaran ini.
Kami disuguhi beberapa macam jenis teh mulai dari teh hijau, teh hitam, teh merah dari yang kualitas premium ataupun kualitas medium.
Premium adalah teh yang hanya daunnya saja, sedangkan medium adalah campuran daun dan Batang. Rasa premium lebih kuat dan pekat daripada medium. Tergantung selera kita.
Kebun teh Pagaliran ini kapasitas produksi pabriknya bisa mengolah 40 hingga 60 ton daun teh perhari. Hampir semua hasil kebun Pagaliran di ekspor ke luar negeri. Namun memang ada sedikit yang diijual di warung-warung sekitar sini.
Pabrik teh di Pagaliran ini juga adalah salah satu saksi peninggalan kolonial. Di sekitarnya juga terdapat patung-patung bekas peninggalan bangsa belanda dari zaman dahulu. Untuk yang mau menginap, terdapat vila-vila yang bisa kita singgahi. Untuk yang kelas budget berupa homestay juga ada. Lokasi ini cocok sekali buat yang ingin melepas penat karena suasananya yang tenang di tengah hijaunya kebun teh, udaranya pun sejuk.
Kami dibawa ke beberapa tempat produksi seperti kebun teh hingga tempat oksidasi engimatis atau proses pelayuan. Proses pelayuan inilah yang berbeda-beda sehingga daun yang sama bisa menjadi teh hijau, teh hitam, atau jenis teh oolong.
Pak Sugiono menyarankan tidak mengkonsumsi teh celup karena kualitasnya sangat kurang baik. Namun untuk menikmati teh celup yang bagus, inilah caranya:
Jangan menyeduh teh dengan air mendidih. Karena ada kemungkinan lilin di dalam kantung celup juga akan tercampur ke dalam teh kita dan bisa terkonsumsi. Suhu untuk teh sekitar 60-70 derajat celcius saja.
Test berikutnya coba celup dengan air dingin. Jika efeknya teh menjalar sama cepatnya dengan teh pakai air panas, langsun ganti merk teh kamu.
Teh celup yg bagus, langsung ad awarnanya. Tidak boleh mengguna kan air mendidih. Nanti pecah lilin nya bisa terkonsumsi. Teh celup 60 derajat, agak lama.
Coba teh celup pakai air dingin, kalau efek jalaran teh sama cepatnya dengan waktu pakai air panas, kemungkinan besar tehnya menggunakan pewarna buatan. Langsung ganti merk teh lain saja kalau terjadi hal seperti!
Minum teh yang benar akan membuat badan sehat, bisa membuka penyumbatan pembuluh darah, memberikan asupan oksigen ke darah. Tapi kalau teh-nya pakai pengawet, malah jadi tak sehat kan? Karena itu saya membeli teh langsung di warung dekat kebun ini. Teh hijau yang saya beli disini baunya harum sekali. Sangat fruity aromanya. After taste-nya pun pahit enak agak manis bukan pahit kecut. Pokonya sangat berbeda dengan teh celup di toko-toko!
Sayang, saya tak berlama-lama disini karena harus mengunjungi tempat berikutnya di kabupaten Batang untuk belajar membatik!
Kerren Blog-nya Bang…
Foto-fotonya sangat jelas dan maknyus…
Salam kenal bang…
akhirnya pagilaran diulas oleh travelblogger kondang hehe
aku iri mz, fotomu di Pagilaran bagus-bagus, aku kalo ke pagilaran fotonya belom bisa sebagus ini
huh!
Oksidasi enzimatis mungkin ya.
Diantara banyak kebun teh, pas lah kalau ke pagilaran mas. Soalnya itu buat penelitian juga ngga hanya produksi. Paling mumpuni urusan wisata agro daerah pantura situ
http://blogvipbandarq.blogspot.com/2017/05/tips-rumus-rahasia-cara-mudah-menang.html
baru tau kalau teh cuma daunnya saja yang digunakan, rupanya ada yg memakai batang pun ya
Betul. kalo pake yang batang rasanya lebih mild. Kalau yang daun saja harganya lebi mahal dan lebih kuat teh nya.
Hello , Nice Article.
Advanced Dental Clinic in Vizag – Swarna Dento Care, Visakhapatnam