“Besok jam 5 pagi kita jalan ya,” kata bang Tony, pukul setengah dua belas malam, setelah menempuh perjalanan melelahkan, masih bersama tim terios 7 wonders dari Kandangan sejauh 200 km selama 5 jam. Mak!
Kenapa harus jam 5 pagi? Apa yang kita kejar di Amuntai ini ya? Ternyata cuma….kerbau. Well, bukan cuma sih, kerbau ini kerbau spesial. Nggak pake telor tapi. Kerbau yang digembalakan di tengah rawa ini punya kemampuan unik. Dia bisa berenang men! Yaiyalah ya, kalau nggak bisa tenggelam, rumahnya aja di tengah rawa, hehe!
Kerbau rawa adalah hewan khas di Amuntai, Kalimantan Selatan. Hewan bernama latin Bubalus bubalis ini bisa kita temui di kecamatan Danau Panggang. Kerbau ini digembalakan di daerah rawa dan dikandangkan pula di kandang terbuka di tengah rawa! Karena itu, penggembala kerbau rawa harus menggunakan perahu kecil untuk mengawasi ternaknya.
Namun, saat kami mencapai Amuntai, kami menghadapi tantangan yang cukup berat : kabut asap dan sungai yang surut. Alhasil, perahu yang kami gunakan tak bisa bergerak cepat. Bukan hanya jarak pandang sulit yang hanya beberapa meter, sungai yang surut pun memaksa kami berjalan lambat.
Tim terios 7 wonders melewati perkampungan yang berjajar rapih di tengah Danau Panggang. Perkampungan tersebut terdiri dari rumah-rumah panggung yang dihubungkan oleh jembatan kayu. Saya pun melihat kampung beberapa rumah ibadah dan sekolah. Kurang lebih seperti suku bajo, tapi ini di sungai. Penduduk kampung tersebut rata-rata memiliki perahu motor untuk mendukung pergerakan harian mereka.
Sesampainya disana, ternyata kami terlambat. Kerbau-kerbau sudah dikeluarkan dari kandangnya dan sedang santai-santai di pinggiran rawa. Ada juga beberapa yang sedang berendam di air. Namun, kami terlewatkan atraksi spesialnya. Sebetulnya ingin menunggu sore hari ketika mereka pulang ke kandang, tapi sayang kami harus mengejar waktu ke tempat berikutnya.
Kandangnya berupa tumpukan kayu yang terapung di atas sungai. Kandang ini dibuat dari kayu-kayu gelondongan — termasuk kayu ulin yang akan kami temui di Taman Nasional Kutai nanti — yang disusun seperti rakit raksasa. Untuk lantainya, di atas tumpukan kayu pun dipasangi papan.
Memelihara kerbau rawa tidaklah repot. Soalnya, hewan ini bisa mencari makan sendiri dan pulang sendiri. Pagi-pagi, begitu matahari terbit, kawanan kerbau akan keluar kandang, lalu nyemplung ke rawa-rawa untuk merumput. Sepanjang hari, waktunya dihabiskan untuk menjelajah dan mencari rumput. Dan kawin. Enak bener ya jadi kebo, ehehe.
Rumput yang biasa menjadi makanan kerbau adalah rumput yang muncul di permukaan air. Sekali-sekali moncongnya menyelam untuk mengais-ngais batang rumput yang baru tenggelam.
Konon, menjelang sore, kawanan kerbau akan pulang kandang untuk istirahat. Bagi kami para turis, kehidupan kerbau rawa ini sangat unik. Di beberapa tempat, kerbau rawa dijadikan obyek tujuan wisata untuk menarik wisatawan datang ke daerah tersebut.
Ah, sayang sekali belum bisa menyaksikan kerbau-kerbau ini berenang di rawa. Kamipun lupa memakan ketupat kandangan yang katanya maknyus rasanya. Sepertinya, saya memang harus balik lagi kemari suatu saat.
Terima kasih!
—
Ekspedisi Terios 7 Wonders ini adalah perjalanan media bersama Daihatsu. Semua opini adalah milik pribadi. Lihat tulisan lainnya dibawah ini.
- Menerobos Kabut Asap Kalimantan — Terios 7 Wonders
- Bertemu Orang Utan Liar di Taman Nasional Sebangau
- Monitor, Mari Makan Lontong Orari, Ganti!
- 8 Blogger Kece yang Ikut Berpetualang Bersama di Borneo Wild Adventure
- Bertemu Bekantan di Pulau Kaget, Monyet Ganteng Tapi Pemalu
- 14 Tips Untuk Konvoi Perjalanan Darat Jarak Jauh dengan Mobil
- Anggrek liar di Kalimantan, Masihkah Ada?
- PALIAT, Kuliner Nikmat Khas Tabalong!
- Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! -> you are here!
- Mengintip Penangkaran Buaya Teritip Balikpapan
- Potret Adat Dayak Kenyah di Desa Pampang, Samarinda
- Pohon Ulin Terbesar di Dunia Ada di Taman Nasional Kutai!
- Tak usah Ragu, Inilah 7 Alasan Mengapa Derawan Harus Jadi Destinasi Liburanmu Selanjutnya!
- 7 Pengalaman Menakjubkan Yang Kami Temui Selama Perjalanan ‘Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure’! (plus video perjalanan!)
kebonya keren ya !! ginuk ginuk, pinter renang lagi XD
sayang banget ya asapnya tebal banget :(
Iya! Duh, saya aja berenang masih takut. Kalah sama kebo :))
Asapnya hampir sama kayak di Riau yaa? :(
Iya, gak enak banget hirup asapnya mas :(
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
Wah udah nyampe ke sini ya mas, mantappp… Sebenarnya di saat kemarau kurang pas sih berkunjung ke sini karena air ny yg surut shga kapal besar ga bisa masuk dan pastinya kabut asapnya. Oiya mas, sbg info sebenarnya juga ada kerbau rawa yg lebih banyak dari sini yaitu di daerah Sungai Buluh, Barabai – HST, kalangnya pun lebih banyak dan aksesnya lebih dekat dri Banjarmasin, cuma belum terlalu di ekspos. Saya asli Amuntai. Terima kasih udah share sdikit ttg Amuntai mas…
Blog ini sangat menginspirasi, krn saya baru belajar menulis blog juga. Salam badangsanakan :) fullsrg.blogspot.com
Terima kasih infonya mas. Saya pasti balik lagi kesana kalau ada kesempatan! :)
loh kerbau amuntai emang bsa renang o.O ?
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
Ini kebonya sama kaya kebo lainnya kan? kok bisa berenang gitu ya? :D
Tempatnya asyik nih, tapi sayang asapnya pekat :(
Mungkin karena dari lahir hidup dikelilingi rawa dan sungai, jadinya mereka beradaptasi ya?
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
[…] Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang! […]
[…] potensi wisata lho (salah satunya adalah wisata kerbau rawa yang pernah di kunjungi oleh mas Wira, mas Fahmi dan mas […]