Labuan Bajo yang terus bersolek

TAK SEPERTI pelabuhan yang biasa saya temui di tempat lain, pelabuhan ini bisa dibilang sangat lengkap. Selain banyak pulau-pulau kecil nan eksotis yang terlihat dari pelabuhan, hotel dan restoran-pun tidak kalah banyak. Namun, imajinasi saya tentang kota pelabuhan seperti cape town di Afrika selatan sana masih harus ditunda dulu.

Labuan bajo, berbentuk perbukitan tidak jauh dari bibir pantai. Bangunan berjejejer memenuhi bukit, dengan jalan melingkar menghubungkan semua area. Di jalan utama sudah terdapat banyak sekali tour agent memenuhi kota. Wajar, karena semua orang yang ingin menuju Pulau Komodo dan sekitarnya wajib singgah disini.

Setelah komodo mendapatkan perhatian khalayak luas, otomatis Labuan Bajo juga akan terkena imbasnya. Dimana-mana terdapat pembangunan dermaga ataupun hotel-hotel baru. Jadi, labuan bajo masih terlihat berantakan dan berdebu menurut pengelihatan saya. Tapi, dengan menjadi titik pusat transit dari taman nasional komodo, perputaran ekonomi akan cepat sekali disini. Lima atau sepuluh tahun lagi, mungkin Labuhan Bajo akan dipenuhi kapal-kapal pesiar mewah!

Sisi barat labuan bajo

“Ha, finally we meet a town. Although it’s looks crowded like Jakarta, finally i can use my soap again!” kata Mike saat kapal kami sudah mendekati labuan bajo.

Di pasar labuan bajo, jualannya ikan barakuda!

Kami pun berpisah disini untuk melanjutkan perjalanan masing-masing, setelah menukar email untuk sekedar menyapa di kemudian hari. Malam harinya kami berjanji untuk makan bersama di sebuah restoran bernama mediteraneo.

Hampir semua penginapan penuh, saya sudah berputar-putar tetapi semua penuh. Tinggal hotel-hotel diatas 300 rupiah yang tersisa, tentu itu diluar budget saya. Namun beruntung, saya menemukan sebuah losmen dibawah seratus ribu rupiah. Karena tidak ada pilihan, akhirnya saya menginap disana, toh hanya semalam. Losmen matahari namanya.

**

Ternyata keberuntungan hanya sampai disitu. Losmen ini memang buruk, kamarnya apek. Tidak masalah sebetulnya, tapi yang menjadi masalah adalah AIR-nya MATI! Berkali-kali saya komplain ke pemilik hotel. Saya bukanlah orang yang suka mengekspresikan kemarahan, tetapi kali ini saya sudah tidak tahan.

Dekat losmen matahari, labuan bajo yang sedang membangun diri.

“SAYA INI DARI LAUT, BELUM MANDI EMPAT HARI KAMU TAHU!? KENAPA AIRNYA MATI?!” saya membentak seorang pegawai hotel. Wajah flores-nya yang seram itu terlihat menelan ludah dan mencoba menenangkan saya. Walaupun air menyala pada jam delapan malam, saya jadi tidak bisa ikut makan malam bersama teman lainnya. Kesimpulannya, saya tidak merekomendasikan losmen tersebut.

Sore hari, sisi barat labuan Bajo penuh dengan para pedagang makanan. Makanan standar Indonesia seperti nasi goreng, ayam goreng, dan kawan-kawannya. Yang lucu adalah tukang gorengan disini, selalu menyebut dagangannya sebagai ‘Gorengan Jawa’. Disini saya melihat bangunan-bangunan dan dermaga setengah jadi yang akan ikut memeriahkan pelabuhan di ujung barat Flores ini.

Memancing

“Iya mas, kami mau membangun dermaga baru. Kalau yang sebelah sini memang untuk nelayan,” kata seorang bapak di pinggir dermaga. Ia menunjuk ke kapal kecilnya yang biasa ia pakai mencari ikan. Saya melihat sekeliling, airnya bening, masih terlihat ikan berkeliaran. Tapi, memang ini masalah akut orang Indonesia. Sampah! Memang tidak banyak, tetapi mengapa sih orang betah membuang sampah ke laut? Terkadang saya kesal sendiri.

Anak-anak bajo

Saat saya membaca buku Flores: Diving Around Komodo, buatan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs, saya sadar pulau komodo bukan hanya komodo. Tetapi alam bawah laut-nya. Konon,  perairan komodo adalah yang terbaik di Indonesia untuk menyelam. Seperti teman saya dari Belanda, maarten, ia memang bertujuan untuk menyelam di perairan si Komo ini.

Labuan bajo tidak hanya melulu tentang komodo. Ada beberapa tempat wisata menarik yang berdekatan dengan tempat ini. Seperti batu cermin, gunung mbeling, ataupun air terjun cunca wulang. Sayang saya tidak sempat mengunjungi tempat-tempat ini karena masalah waktu. Saya cuma berharap, ketika saya kembali kesini beberapa tahun lagi bersama seseorang, Labuan Bajo sudah menjadi lebih indah dan nyaman.

Labuan bajo dari atas bukit

Terima kasih!

 


Posted

in

, ,

by

Comments

34 responses to “Labuan Bajo yang terus bersolek”

  1. poporina Avatar
    poporina

    seseorang? hahahaha #kode banget wir :P

    1. wiranurmansyah Avatar
      wiranurmansyah

      Ah, ada kk Mira. Iya dong masak anak IF aja yang boleh #kode :D

      1. Niken Andriani Avatar
        Niken Andriani

        aih kenapa dicoret wir kodenya :p

        1. wiranurmansyah Avatar
          wiranurmansyah

          menurut loh ? *gaya anak abg* :lol

  2. Tomfreakz Avatar
    Tomfreakz

    Kalo concernya diving,
    Komodo, Kupang dan Alor wajib dikunjungi kalo udah sampe situ :)

    1. Eky Avatar
      Eky

      Kupang ? ? Ga ada istimewahnya dikupang,mending keliling flores.no boom ! ! no terrorist disana . . .

  3. […] Labuan Bajo yang terus bersolek […]

  4. Philardis Avatar

    kereeen foto-fotonya!kangen ke pink beach jadinya hehe

  5. Andi Armia Partiwi Avatar

    Wahh,,, pengen kesanaa jadinyaa… haha nice writing kakak ^^

  6. Rio Praditia Avatar
    Rio Praditia

    Semoga dengan semakin bertumbuhnya labuan bajo tidak meninggalkan kehidupan warga asli yang membesarkannya

    1. wiranurmansyah Avatar
      wiranurmansyah

      ya, semoga… :)

  7. Timothy Avatar

    Humm … patut ditunggu travelogue nya ketika sudah bersama seseorang :P

    1. wira Avatar

      Tunggu episode selanjutnya! :D

  8. Andy Gunawan Avatar

    Bajo memang meninggalkan kenangan yang ga enak selama saya berkunjung ke sana Nov 2012 yg lalu. Masalah penginapan seperti Mas Wir, juga saya alami ( ga usah disebut namanya….). Kebetulan pada saat yang sama, ada teman yang berkunjung ke sana, rekomendasinya hotel Mutiara.

  9. […] Labuan Bajo. Pelabuhan utama Flores. Gerbang utama ke pulau Komodo. […]

  10. Mita Avatar

    Halo, mau tanya, kemarin sailing trip dari lombok ke labuhan bajo kenanya berapa?
    dan pake provider apa? ada contact nya?

    thank you :)

    1. wira Avatar

      Saya pakai kencana adventure, bisa di googling aja mba.

  11. […] akhirnya, kami berharap untuk sampai di tujuan akhir- Labuan Bajo – salah satu titik terpenting di Pulau Flores. Gerbang masuk untuk menjelajahi salah satu […]

  12. noviane Avatar
    noviane

    Jadi inget setahun kemarin saya sempat tinggal disana. Orangnya2 hangat, ramah dan baik meski muka seram. Air disana memang g tiap hari nyala. Seminggu hanya 3 kali. Mereka lebih sering beli air. Airnya pun kadang bukan air murni. Lebih ke air payaw (agak asin dan lengket seperti ada campuran air laut).

  13. Caderabdulpacker.com Avatar

    hummm Labuhan Bajo masih menjadi angan-angan. alamak…nasibbb

  14. Dexi Avatar
    Dexi

    Mas, boleh nyontek itinerarynya seperti apa ga? Saya dan 3 tmn cewe smua mau coba jalan sendiri.

    1. wira Avatar

      saya gak pake itinerary mba, cuma wish list aja. Misalnya punya waktu dua minggu, pengen kesana-kesini ya di list aja. Kesampean syukur, gak kesampean we’ll back to it later :)

  15. lia Avatar
    lia

    mas mas, januari ini saya mau ke sana nih hmm misal ga pake paket tour gitu memungkinkan dalam transport di sananya ga ya?
    terimakasiiiiih
    anyway ini temennya syiraz bukan sih? yang ke wakatobi bareng itu kan? cmiiw

    1. wira Avatar

      yang dimananya ya? saya ikut tur dari lombok-komodo-labuan bajo aja. Dari labuan bajo ke timur ya sendiri. Atau maksudnya ke komodo gak ikut tour gitu ya? bisa aja sih, ke dermaga yang nelayan aja, bisa sewa kapal dari mereka.

      Iya betul yang bareng syiraz ke wakatobi, ada postigannnya kok searh ada ‘wakatobi’ hehe

      1. lia Avatar
        lia

        yang ke komodonya aja, berarti bisalah yaa :D
        oke makasih yaaaa

        atas rekomendasi iyas nih buat baca blog ini, super kereeeeen :)

        1. lia Avatar
          lia

          eh eh nanya lagi dong mas wira, sinyal indosat kalo di labuan bajo masih ada ga ya? apa cuman telkomsel aja ya?
          makasiiih :)

  16. lia Avatar
    lia

    eh eh nanya lagi dong mas wira, sinyal indosat kalo di labuan bajo masih ada ga ya? apa cuman telkomsel aja ya?
    makasiiih :)

    1. wira Avatar

      kurang tahu sih, tapi karena labuan bajo itu kota kayaknya ada2 aja deh. Saya sih pake telkomsel masih dapet 3G

  17. Rose Avatar
    Rose

    Banyak kenangan di labuan bajo, apalagi ada yg aik hati menunggu. Tapi sayangnya hotel nya belum tertata rapih.

  18. Eva Avatar
    Eva

    Mas Wira, saat itu dari Labuan bajo balik ke Lombok lagi gak? Naik apa kala itu? Maklum kalo pesawat bisa over-pret-budget :D hihihi… mohon pencerahannya mungkin lewat darat atau yang lainnya. Terima kasih :)

    1. wira Avatar

      Saya sih nggak, malah lanjut ke flores dan baliknya lewat ende-kupang-jakarta hehe.

      Ya kalau jalur darat bisa aja kok mba, tinggal naik ferry ke poto tano, lanjut bis ke lombok banyak dari sumbawa.

  19. reni Avatar
    reni

    kalo dateng pas musim libur emang penuh, coba deh cari-cari di gang-gang di labuan bajo, kan banyak losmen untuk back paker tuh. kalo air emang air masalah utama di labuan bajo hotel berbintang aja belum tentu ada air 24jam. sarannya sih cari kenalan biar bisa mandi di rumahnya…. kwkwkkwkwkw

  20. Vicky Ndejeng Avatar
    Vicky Ndejeng

    Kapan-kapan bisa datang lagi, sekarang air di labuan bajo sudah lumayan lancar juga..

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')