Postcards from Wae Rebo (part 1)

Disambut dengan kopi hangat flores, airnya masak dulu ya :D
Disambut dengan kopi hangat flores, airnya masak dulu ya :D

Truk sayur dari Ruteng menuju Dintor.  Angkutan alternatif menuju Wae Rebo. Dari Dintor ke ruteng berangkat saat subuh, dan kembali ke Dintor siang hari.
Truk sayur dari Ruteng menuju Dintor. Angkutan alternatif menuju Wae Rebo. Dari Dintor ke ruteng berangkat saat subuh, dan kembali ke Dintor siang hari.
Wae Rebo lodge. Penginapan yang bisa kita sewa sebelum nanjak ke Wae Rebo.
Wae Rebo lodge. Penginapan yang bisa kita sewa sebelum nanjak ke Wae Rebo.
Ibu-ibu di Dintor.
Ibu-ibu di Dintor.
Berfoto bersama pak Martin. Seorang warga wae rebo yang berjasa mempromosikan wisata disana.
Berfoto bersama pak Martin. Seorang warga wae rebo yang berjasa mempromosikan wisata disana.
"hahaha, muka kakek miskin sekali ya," kata kakek tersebut saat saya tunjukan fotonya lewat lcd kamera.
“hahaha, muka kakek miskin sekali ya,” kata kakek tersebut saat saya tunjukan fotonya lewat lcd kamera.
SDN denge. Tempat awal pendakian ke wae rebo. Tempat anak-anak wae rebo bersekolah.
SDN denge. Tempat awal pendakian ke wae rebo. Tempat anak-anak wae rebo bersekolah.
WN285762
alang alang untuk membuat atap rumuah mbaru niang, yang mengangkut sedang beristirahat
Setengah jalan menuju wae rebo. Di tempat ini bisa dapet sinyal hp.
Setengah jalan menuju wae rebo. Di tempat ini bisa dapet sinyal hp.
Wae rebo saat saya pertama kali melihatnya, tertutup kabut sore itu.
Wae rebo saat saya pertama kali melihatnya, tertutup kabut sore itu.
Minuman sehari-hari
Minuman sehari-hari
Dapur rumah Mbaru Niang. Dari 7 rumah, satu rumah di khususkan untuk tamu, bisa muat hingga 30an tamu.
Dapur rumah Mbaru Niang. Dari 7 rumah, satu rumah di khususkan untuk tamu, bisa muat hingga 30an tamu.
Ada satu rumah yang sedang di renovasi karena sudah berumur hampir 20 tahun.
Ada satu rumah yang sedang di renovasi karena sudah berumur hampir 20 tahun.
Om sules, guide kami. Saat itu hanya kami bertiga. Saya, rekan saya, dan om Sules yang bertamu di wae rebo.
Om sules, guide kami. Saat itu hanya kami bertiga. Saya, rekan saya, dan om Sules yang bertamu di wae rebo.
alang-alang yang digulung itu adalah atap melingkar mbaru niang yang siap dipasang.
alang-alang yang digulung itu adalah atap melingkar mbaru niang yang siap dipasang.
renovasi rumah
renovasi rumah
Mereka mengerjakannnya secara gotong royong dan mandiri. Arsiteknya pun dari orang wae rebo sendiri.
Mereka mengerjakannnya secara gotong royong dan mandiri. Arsiteknya pun dari orang wae rebo sendiri.
Sedang berantakan, tapi saya beruntung bisa melihat rumah wae rebo yang tengah dibangun.
Sedang berantakan, tapi saya beruntung bisa melihat rumah wae rebo yang tengah dibangun.
Ada lima lantai di mbaru niang. Saya cukup naik ke lantai pertama, dan nggak bisa turun.
Ada lima lantai di mbaru niang. Saya cukup naik ke lantai pertama, dan nggak bisa turun.
Seorang ibu di waerebo yang selalu senyam-senyum dan menawarkan kopi, walaupun kami telah disuguhinya berkali-kali. Belakangan, kami tahu katanya ia mengalami sedikit gangguan jiwa...
Seorang ibu di waerebo yang selalu senyam-senyum dan menawarkan kopi, walaupun kami telah disuguhinya berkali-kali. Belakangan, kami tahu katanya ia mengalami sedikit gangguan jiwa…
Sementara itu para ibu, selain sibuk berkebun, mereka juga memproduksi tenun khas wae rebo.
Sementara itu para ibu, selain sibuk berkebun, mereka juga memproduksi tenun khas wae rebo.
WN285855
Aten dan pamannya di dalam rumah.
I love kids!
I love kids!
Menenun
Menenun
Menenun
Menenun
Berfoto bersama warga wae rebo
Berfoto bersama warga wae rebo
Bersiap bekerja kemabali
Bersiap bekerja kemabali
Mereka bernyanyi, "kasih ibu, kepada beta..."
Mereka bernyanyi, “kasih ibu, kepada beta…”
Aten, bungsu dari 9 bersaudara ini adalah paling gemuk se-wae rebo karena kebanyakan makan nasi kata ibunya :))
Aten, bungsu dari 9 bersaudara ini adalah paling gemuk se-wae rebo karena kebanyakan makan nasi kata ibunya :))

Lanjut ke part 2!


Posted

in

, ,

by

Tags:

Comments

6 responses to “Postcards from Wae Rebo (part 1)”

  1. Mira Avatar

    WIR! ini si Ricoh maneh pesen custom ke pabrik ya? Kenapa hasilnya beda sama punya aing wir? Kenapa? Kenapa ini kece banget?

    1. wira Avatar

      aing motretnya pake cinta mir *halah* :lol:

  2. […] dari postingan sebelumnya […]

  3. arievrahman Avatar

    Wah, pakai Ricoh apa Wir?

    1. wira Avatar

      Ricoh GR mas :D

  4. orchid Avatar
    orchid

    ada contact person di wae rebo hotelnya yang pak martin?

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')