Setelah lebih dari 2000 kilometer jalan darat dari Palangkaraya, akhirnya kami sampai juga di tujuan akhir : Kepulauan Derawan!
Layaknya Raja Ampat, Kepulauan Derawan juga punya empat gugusan pulau utama yang membentuknya. Mereka adalah Derawan, Sangalaki, Kakaban, dan Maratua.
Apa saja yang dilakukan tim Terios 7 Wonders disana? Yuk simak dibawah ini, siapa tahu bisa jadi alasan kamu untuk mengunjungi Derawan secepatnya!
1. Bermain dengan ubur-ubur tak menyengat Pulau Kakaban

Evolusi ribuan tahun tanpa predator membuat ubur-ubur ini tak perlu menggunakan sengatnya. Di pulau yang seperti mangkuk ini, danau prasejarah kakaban berada. Danau seluas lima kilometer persegi dengan kedalaman sekitar 50 meter ini punya banyak sekali ubur-ubur yang tak menyengat.
Kabarnya cuma ada sekitar tiga danau seperti ini di dunia. Di Kakaban, Misool Raja Ampat, dan di Palau (Kep. Micronesia).
Oh iya, walaupun tak menyengat, kalau bisa jangan menyentuhnya karena bisa menggangu di ubur-ubur. Apalagi sampe mengangkat dia ke atas air, bisa langsung tepar itu ubur-ubur. Lihat boleh, pegang jangan.



2. Bercengkrama dengan penyu di Sangalaki

Penyu mungkin bingung kenapa bang Toyib tidak pulang-pulang. Karena penyu selalu ingat rumah. Ia akan selalu pulang ketika ia akan bertelur. Ia akan kembali ke tempat ia pertama kali menetas. Walaupun puluhan samudera telah ia jelajahi, ia tetap akan kembali, walaupun apa yang terjadi.
Di derawan, rumah mereka adalah Sangalaki. Di pulau kecil dengan pasir putih sehalus terigu ini, berdirilah penangkaran tukik yang dijaga oleh BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Kalimantan Timur.
“Dari 1000 telur yang menetas, yang kemungkinan jadi dewasa hanya satu ekor,” kata Pak Ketut, salah seorang petugas BKSDA yang saya temui. Sungguh menyedihkan, tapi memang begitulah alam. Selain predator alami mereka seperti burung elang dan ikan hiu yang bisa memangsa tukik yang baru menetas, ada predator yang paling kejam dan mengancam populasi penyu. Manusia.
Konon, telur penyu berkhasiat untuk menambah ‘kejantanan’ dan harganya sangat mahal ketika dijual. Makanya banyak oknum-oknum nakal yang selalu dikejar oleh Pak Ketut dan kawan-kawannya.
Di Sangalaki, tim Terios 7 Wonders juga membantu lewat program CSR Daihatsu untuk memperbaiki beberapa fasilitas di penangkaran penyu Sangalaki. Beberapa diantaranya adalah membuat papan edukasi kehidupan penyu untuk pengunjung, menambah bak-bak untuk menampung tukik-tukik yang unyu itu, dan meperbaiki pagar-pagar yang sudah rusak.




3. Pantai-pantai yang tak kalah dengan Maldives

Sanjunglah Maldives setinggi angkasa. Kita punya Derawan yang tak kalah syahdu. Surga tropis yang kamu tak perlu ragu lagi untuk menyambanginya. Paling tidak, saya telah membuktikannya sendiri.

4. Menginap di Hotel Atas Air

Di atas pantai-pantai yang mempesona di atas, penginapan di derawan kebanyakan langsung berdiri di atas Air. Dan mereka punya warna-warna yang cerah!
Waktu disana, tim terios 7 wonders menginap di salah satu resort yang juga punya villa-villa atas air: Maratua Paradise Resort. Dari atas dermaga resort, kita bisa melihat penyu-penyu yang sedang berkeliaran mencari makan!
Kalau kamu sedang ke Maratua, paling tidak cobalah satu malam disini.





5. Terumbu karang yang rupawan

Tempat terbaik untuk menyelam di Indonesia menurut saya adalah : Raja Ampat, Alor, Komodo, Bali, dan Derawan!
Ya, kalau kamu punya hobi menyelami lautan Indonesia yang bagai permata ini, kamu pasti tak asing dengan Derawan.
Bahkan saya air surut, saya bisa melihat langsung warna-warni hard coral yang mirip seperti permen di bawah laut!
Kalau dari atas dermaga penyu hanya terlihat satu atau dua buah, jika menyelam kamu akan menemukan puluhan dari penyu sedang arisan di antara karang-karang! Wihhh!
6. Tempat yang unik seperti Gua Haji Mangku

Selain pantai, bawah laut, dan penginapannya yang keren, Derawan masih menyimpan banyak mutiara yang menunggu kita untuk mendatangainya. Seperti goa-goa yang berisi air di pulau Maratua.
Menurut salah satu petugas resort, goa-goa seperti ini jumlahnya puluhan di Maratua. Salah satu goa yang kami datangi adalah Goa haji mangku, berjarak sekitar 15 menit menggunakan speedboat.
Ketika sinar matahari berhasil menembus pepohonan dan menyinari air di Goa, warna biru transparan berkilau tetiba muncul. Namun, saat berenang dan liat kebawah seperti ruang sempit membentuk jurang di tengahnya, dengan dasar yang tak terlihat. Gelap dan dingin. Cuma terlihat sinar-sinar matahari yang malah memberikan ilusi-ilusi dunia lain.



7. Bermain dengan anak-anak di Maratua

Ada dua sekolah dasar di Maratua. Namun keduanya tak punya buku-buku yang bisa membantu mereka untuk mereka belajar berimajinasi, terutama untuk anak-anak kelas 1. Maka dari itu, tim CSR daihatsu bersama Terios 7 Wonders ikut membantu mengisi perpustakaan mereka. Selain buku-buku pelajaran dan buku bacaan ringan, ada juga buku-buku menggambar.
“Foto, foto, foto lagi omm!” kata mereka ketika saya mengluarkan kamera.



Terima kasih!
—
Ekspedisi Terios 7 Wonders ini adalah perjalanan media bersama Daihatsu. Semua opini adalah milik pribadi. Lihat tulisan lainnya dibawah ini.
- Menerobos Kabut Asap Kalimantan — Terios 7 Wonders
- Bertemu Orang Utan Liar di Taman Nasional Sebangau
- Monitor, Mari Makan Lontong Orari, Ganti!
- 8 Blogger Kece yang Ikut Berpetualang Bersama di Borneo Wild Adventure
- Bertemu Bekantan di Pulau Kaget, Monyet Ganteng Tapi Pemalu
- 14 Tips Untuk Konvoi Perjalanan Darat Jarak Jauh dengan Mobil
- Anggrek liar di Kalimantan, Masihkah Ada?
- PALIAT, Kuliner Nikmat Khas Tabalong!
- Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang!
- Mengintip Penangkaran Buaya Teritip Balikpapan
- Potret Adat Dayak Kenyah di Desa Pampang, Samarinda
- Pohon Ulin Terbesar di Dunia Ada di Taman Nasional Kutai!
- Tak usah Ragu, Inilah 7 Alasan Mengapa Derawan Harus Jadi Destinasi Liburanmu Selanjutnya! -> you are here!
- 7 Pengalaman Menakjubkan Yang Kami Temui Selama Perjalanan ‘Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure’! (plus video perjalanan!)
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')