Menerobos Kabut Asap Kalimantan

33
Terios 7 wonders wild adventure
Bertemu kembali dengan bang ucok, kawan lama yang terkahir bertemu 2012 lalu saat acara terios ke Pulau Komodo

“Wir, September bisa ikut Terios jalan lagi keliling Kalimatan 2 minggu?” tanya David, kawan saya dari Daihatsu yang saya kenal sejak dua tahun lalu saat menuju pulau Komodo dari Jakarta dengan jalan darat — yang katanya juga sedang jomblo dan sedang mencari dambaan hati.

Tanpa berpikir panjang, tanpa memikirkan jatah cuti, dan tanpa memikirkan kamu, saya langsung mengatakan, “COUNT ME IN BRO!”

Yes, kapan lagi, bisa menjelajah bumi borneo tempat saudara jauh kita yang suka bertengger menyendiri di atas pohon — bukan karena galau seperti bung David —, melainkan karena itulah sifat dari individu mereka,  yang kita sebut sebagai orang utan. Kapan lagi juga bisa melihat senyum gadis-gadis dayak cantik yang masih hidup di tengah hutan, yang makin lama makin habis terbakar itu?

Rencananya, dengan tema Terios Wild Adventure ini, tim terios dari palangkaraya kita bakal mampir ke Taman Nasional Sebangau melihat orang utan; bertemu bekantan di Pulau Kaget dan melihat anggrek di Kandangan; bermain dengan kerbau Rawa di Amuntai; berinteraksi dengan suku dayak di Desa Pampang, Samarinda; dan berakhir di salah satu pulau tropis terindah Indonesia, Kepulauan Derawan.

What a bucket list!

Tak terasa, waktu pun berlalu sampai hari keberangkatan tiba.

Sabtu, 12 September 2015, Bandara Soekarno Hatta Terminal 2F

“Wah, istri saya aja flight ke Palangkaraya tadi pagi harusnya 06.40 sampai jam 12 ini belum berangkat,” kata mas Indra di whatsapp, seorang blogger asli Kalimantan yang blog-nya saya pernah review disini.

Ah, paling siang ini asapnya sudah reda, batin saya.

terios 7 wonders borneo wild adventure
Di php pesawat gara-gara kabut asap t

Pukul satu siang tim sahabat petualang terios 7 wonders sudah berkumpul di depan 2F. Beberapa orang sudah saya kenal sebelumnya karena juga ikut dalam ekspedisi tahun lalu. Kami check in, barang dimasukan ke bagasi, dan menunggu boarding di dalam gerbang. Cuaca cerah, semuanya terasa lancar. Sampai ada suara manis yang muncul.

“Para penumpang sekalian, dikarenakan asap tebal yang menutupi kota Palangkaraya, makan penerbangan GA552 ditunda hingga satu jam ke depan.”

Hell yes.

Panik. Gimana kalau saya nanti tidak jadi berangkat ke Kalimantan? Padahal saya sudah janji dengan orang utan disana untuk makan nasi padang pakai pisang bareng-bareng!

Kami pun dengan sabar menunggu satu jam lagi. Saya berkeliling terminal, celingak-celinguk sambil mencari tahu. Sayangnya, saya malah mendapat kabar buruk : sudah dua hari ini penerbangan palangkaraya, semuanya tidak ada yang terbang.

Ketemu mas @ariepariekesit, pakar kuliner yang mau ke Semarang di gate yang sama.
Ketemu mas @ariepariekesit, pakar kuliner yang mau ke Semarang di gate yang sama.

Sejam berlalu, dan saya kembali mendengar pengumuman,”Para penumpang yang terhormat, dikarenakan kabut asap yang masih menutupi kota Palangkaraya, demi keselamatan, maka penerbangan GA538 menuju Palangkaraya dibatalkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.”

Subhanallah. *kibas jilbab* *jilbab mas cumi*

Namun, dengan cekatan tim pun langsung mencari akal supaya bisa sampai di kalimantan malam ini. Beruntung ini dari pihak maskapai yang membatalkan, jadi kita bisa menukar jadwal dan juga jalur. Rute langsung dialihkan ke Banjarmasin. Beruntungnya lagi, ada flight malam jam 7.30 ke Banjarmasin untuk 28 orang!

Baiklah, yang penting nginjek bumi borneo dulu. Urusan tujuan akhir belakangan. Nanti dari Banjarmasin kita akan jalan darat menuju Palangkaraya.

Wajah-wajah team sudah mulai kucel dan lelah. Jam menunjukn 19.30 dan boarding kembali. Suara merdu mba announcer yang ditunggu-tunggu pun kembali hadir.

“Para penumpang yang terhormat, mohon maaf pesawat GA538 tujuan Banjarmasin diundur hingga satu jam karena masih ada keterlambatan dari Palembang.

*Telen spion*

terios 7 wonders
Maaf, yang kiri kelakuannya begitu karena abis nelen spion beneran karena diphp sama kabut asap kalimantan.

Okay, baiklah. Kami nikmati saja. Anggap saja ini cobaan pertama dari perjalanan Borneo wild adventure ini. Saya tahu pasti bakal ada banyak cobaan yang lebih berat dari ini 12 hari kedepan.

Singkat cerita, tim pun sampai di Palangkaraya dengan selamat tanpa kurang apapun. Namun sesaat setelah pintu pesawat terbuka, tercium bau asap yang cukup menyesakan dada. Kabut putih terlihat menutupi kota Palangkaraya. Beberapa orang nampak menggunakan masker. Ternyata tidak enak sekali jadi korban bencana alam kabut asap ini, apalagi buat yang mengalami masalah saluran pernafasan. Semoga kabut asap dan kebakaran hutan reda di Indonesia. Ada amiinn?

Terios 7 wonders
Mb vira indohoy dan mb sefin, 2 ladies diantara 28 penyamun tetep senyum walopun delay dan cancel

Perjalanan ke Palangkaraya memakan waktu sekitar 4 jam, dengan jalan yang sempit dan bumpy karena banyak sekali jembatan kecil yang melewati gorong-gorong saluran air yang sudutnya sangat tajam sehingga mobil seringkali melompat-lompat membuat kami tak bisa terlelap.

Pukul dua pagi, kami memasuki kota Palangkaraya. Mata terasa lelah karena tak bisa tidur sepanjang perjalanan. Kami memasuki hotel mempersiapkan diri untuk berangkat ke Taman Nasional sebangau bukan esok hari, namun hanya beberapa jam lagi….. (bersambung)

orang utan sebangau
Mata masih berat, tapi mari berangkat ke Sebangau buat lihat Orang utan! Tapi perhatikan kabut asap di belakang. Semoga cepat hilang ya!
Disambut tarian mandau khas dayak
Disambut tarian mandau khas dayak
Team Terios 7 wonders siap berangkat dari Palangkaraya.
Team Terios 7 wonders siap berangkat dari Palangkaraya. *mata siwer baru tidur 3 jam*
Para blogger terios 7 wonders
Para blogger terios 7 wonders
Off we go..!
Off we go..!

Ekspedisi Terios 7 Wonders ini adalah perjalanan media bersama Daihatsu. Semua opini adalah milik pribadi. Lihat tulisan lainnya dibawah ini.

  1. Menerobos Kabut Asap Kalimantan — Terios 7 Wonders
  2. Bertemu Orang Utan Liar di Taman Nasional Sebangau
  3. Monitor, Mari Makan Lontong Orari, Ganti! 
  4. 8 Blogger Kece yang Ikut Berpetualang Bersama di Borneo Wild Adventure 
  5. Bertemu Bekantan di Pulau Kaget, Monyet Ganteng Tapi Pemalu 
  6. 14 Tips Untuk Konvoi Perjalanan Darat Jarak Jauh dengan Mobil 
  7. Anggrek liar di Kalimantan, Masihkah Ada?
  8. PALIAT, Kuliner Nikmat Khas Tabalong!
  9. Kerbau Amuntai yang Punya Hobi Aneh : Berenang!
  10. Mengintip Penangkaran Buaya Teritip Balikpapan
  11. Potret Adat Dayak Kenyah di Desa Pampang, Samarinda
  12. Pohon Ulin Terbesar di Dunia Ada di Taman Nasional Kutai!
  13. Tak usah Ragu, Inilah 7 Alasan Mengapa Derawan Harus Jadi Destinasi Liburanmu Selanjutnya!
  14. 7 Pengalaman Menakjubkan Yang Kami Temui Selama Perjalanan ‘Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure’! (plus video perjalanan!)

33 COMMENTS

    • Aaaaminnn mas, saya yang udah ngerasain sendiri juga berharap banget cepet reda. Emang brengsek orang yang bakar hutan itu.

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')