Ujung Genteng Photo Trip 2011

Kali ini saya tidak sendiri. Trip kali ini saya bersama Jaki, Jodi, dan om Andry. Kenapa judulnya pakai photo trip? Karena memang kerjaan kami disana cuma motret, motret, dan motret. hehee..

Buat yang mau ke ujung genteng dari Bandung, gampang kok. Tinggal naik bis dari Leuwipanjang ke sukabumi ( Bis MGI 21rb). Setelah sampai terminal Sukabumi, naik angkot kuning 03 ke terminal lembursitu (lima ribu rupiah).

photo above by : zakyakbar

Lanjut dengan ELF ke surade (22 rb), hati-hati mabok, karena jalurnya banyak lubang dan supirnya agak gak waras: ga bisa bedain bawa kambing sama bawa orang. Terakhir tinggal naik angkot merah  di depan mesjid surade ke ujung genteng (sepuluh ribu) sampe ke ujung genteng.

Pantai ujung genteng masih indah seperti biasa. Kami memilih untuk menyusuri dengan berjalan kaki daripada naik ojek karena selain mahal, kita bisa lebih menikmati pesisir pantai selatan sukabumi dengan lebih leluasa!

Hari pertama kami tidak langsung menyusuri pantai tapi memilih untuk hunting sunset di sekitar penginapan. Kami menginap di pondok Hexa. Tarifnya sekitar 125 ribu untuk yang standar dan 250 ribu untuk kamar dengan AC.

Tetapi hunting sunset kali ini memakan dua buah korban. Hape saya dan Blackberry om Andry masuk ke dalam air. Hape saya masih beruntung masih berfungsi, cuma beberapa keypad agak error dan microphone nya rusak. Sedangkan Blackberry om Andry sepertinya mati total. Nb : sekarang udah berfungsi normal tapi microphone rusak. :(

Jika ingin ke ujung genteng, saya sarankan untuk membawa makanan sendiri. Malah kalau bisa bawa kompor outdoor dan bahan-bahan agar bisa masak sendiri. Karena mencari makan agak susah disini, kalaupun ada paling indomie hehe. Ada sih yang jual makanan di pasar dan di hotel, tapi harganya juga lumayan.

Hari kedua saya hunting sunrise di pantai deket pelelangan ikan. Karena pantai di sebelah sana menghadap ke timur. Agak mendung pagi itu, tapi tetap saya lanjut motret. Karena saya terbiasa mencoba make-good-photo-in-bad-light hehe.

Setelah sedikit berbenah, kami langsung berjalan menyusuri pantai ujung genteng sampai ke pangumbahan. Tidak jauh kok, kalo jalan terus menerus tanpa berhenti, paling hanya sekitar satu jam lebih. Tapi karena kami berhenti terus sambil foto-foto, alhasil sampai 2 jam lebih.

Setelah berjalan sekitar 2 jam, kami sampai di pantai pangumbahan, tempat penangkaran penyu. Disini jika kita datang pada waktu yang tepat, sekitar jam 5 sore akan dilakukan pelepasan tukik (anak penyu). Mereka sangat lucu sekali, berlomba-lomba untuk pulang ke laut dengan penuh perjuangan melawan ombak.

Setelah itu kita hunting sunset di pangumbahan. Kami hunting di sekitar bekas reruntuhan bangunan. Sunset di sini sangat luar biasa. Saya sangat terkesima dengan sunset kali ini. Subhanallah, cahayanya benar-benar pas! Tinggal skill kita diuji untuk mendapatkan exposure yang baik.

Untuk sunset kali ini korbannya adalah semua kamera terkena ombak. Kamera saya paling parah terkena ombak karena posisi nya sedang low angle. Tapi beruntung kamera-kamera ini masih cukup kuat.

Setelah puas hunting, kami kembali ke penginapan. Masih dengan jalan kaki berbekal dua buah senter dan rasa lelah, kami kembali ke pondok hexa.

Dan malam itu pun kami masih mengkonsumsi indomie plus kopi susu…

Keesokan harinya, kami mencoba untuk hunting sunrise lagi. Tapi hujan turun sehingga niat pun kami urungkan. Akhirnya kami sepakat untuk langsung ke curug cikaso. Untuk ke cikaso kami menyewa angkot surade ujung genteng seharga 150 ribu.

Memotret di curug sangat berbahaya karena sangat licin, pastikan membawa lap kering atau tissue untuk mengeringkan lensa agar foto tidak ‘berair’.

Itulah sedikit catatan dari perjalanan kali ini.  Saya sangat puas sekali hunting kali ini!

Semua foto diambil dengan canon 5d dengan lensa EF 28mm f/1.8, 50mm f/1.8, dan 100mm f.2.8L. Foto air terjun dengan CPL, foto sunrise dan sunset dengan filter Gradual ND.

Terima kasih!