Kalau bicara sawah di Bali, pasti yang teringat adalah Ubud. Namun, Ubud saat ini sudah terlalu ramai ya? Walau dibandingkan dengan area selatan Bali seperti Kuta masih jauh lebih sepi sih.
Uniknya, di Desa Nyambu yang letaknya di Tabanan hanya sekitar setengah jam dari pusat kota Denpasar, kita masih bisa melihat sebuah desa yang benar-benar BALI banget deh. Luas sawahnya saja mencapai lebih dari 60% Padahal ini hitungannya masih di tengah kota loh. Untung saja belum berubah jadi perumahan, resort, ataupun hotel ketika Bupati Tabanan meresmikan Desa Nyambu jadi Desa Wisata Ekologi pada 29 April lalu.
Peresmian Desa Ekowisata tersebut merupakan implementasi dari program Langgeng EcoTourism yang digerakan bersama oleh PT Langgeng Kreasi Jayaprima (LKJ), British Council, dan Yayasan Wisnu.
Jadi, rombongan saya mungkin saja ‘turis’ resmi pertama disana yang menikmati alam dan budaya desa Nyambu, karena tak ada rombongan lain yang singgah di desa ini selain kami!
Beberapa atraksi yang menjadi andalan nyambu adalah tur keliling sawah, tur budaya, tur kuliner, hingga kelas melukis. Mungkin bagi kita sudah biasa. Tapi di tur ini kita akan dijelaskan oleh pemandu yang menjelaskan sistem persawahan di Bali dengan sangat baik.
Berikut foto-fotonyaa ~
Di tur keliling sawah ini, kita akan dijelaskan oleh pemandu lokal tentang sistem Subak. Sistem irigasi persawahan yang ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Di tur yang berdurasi sekitar dua jam ini, Yeni, guide kami menjelaskan banyak sekali sisi lain tentang sawah bali seperti ritual-ritual harian, padi yang dianggap ‘hamil’ setelah berumur dua bulan sehingga sedang ‘ngidam’ dan diberi sesajen yang asam-asam, hihi.
Kalau kamu ditanya temen kamu, “Tempat mana sih di Bali yang masih gak touristy banget?” Saya dengan mantap merekomendasikan Desa Nyambu di Tabanan ini.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa email ke nyambu.ecotourism@gmail.com atau bisa juga ke sosial media IG: @Nyambu_ecotourism FB: Nyambu Ecotourism
Liat lokasinya kalau dipakai sepedaan kayaknya enak banget hehehehehe.
Wih konsepnya bagus juga, kalau di Jawa biasanya batik, di sana melukis :-D
Enak banget. Asal sore-sore yah kalo siang panas haha. Suasananya santai dan Bali tradisional banget.
itu siapa sih cewek yang muncul terus di fotonya, siapa diaaaa.
ahahahaha….
masih sedih enggak sempet ikutan kelas melukis, ajari aku mzzzz.
Beneran itu lukisannya mas? Wah pengen belajar nglukis kayak gitu juga
Benerrr :))
Desa Nyambu Binaan LSM Wisnu, team kami Rio Praditia yang kasih materi untuk social media marketingnya di sana. :)