1. Desa Suku Bajo yang berada di Atas Laut

Orang Bajo yang dulu nomaden di laut, saat ini kebanyakan sudah tak berpindah-pindah lagi. Tapi mereka tidak menetap di daratan, melainkan tetap di laut. Rumah mereka berupa rumah panggung yang berdiri dengan tiang-tiang pancang di atas karang.
Kita bisa berinteraksi dengan mereka di Desa Pulau Papan ataupun di Desa Kabalutan. Saat di Kabalutan, saya jadi artis satu hari karena diarak anak-anak desa untuk keliling pulau! Untuk jalan-jalan loh ya bukan karena apa-apa haha.
2. Bebas Polusi

Tak banyak kendaraan bermotor kecuali perahu tentunya. Ukuran pulau-pulau yang kecil membuat kaki sudah cukup untuk jadi alat transportasi. Ada beberapa sepeda motor di desa besar seperti Kabalutan tapi jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari, itupun biasanya yang menggunakan adalah pedagang di pasar.
Walaupun udara panas, tapi tentu panas dengan semilir udara yang berkualitas. Bukan udara dengan asap kendaraan. Walaupun kadang saya harus menjauh dulu dari beberapa kawan saya yang bikin polusi lokal alias merekok. :v
3. Tak ada listrik (pada siang hari) dan sinyal telepon seluler

Betul sekali. Listrik biasanya hanya ada dari jam 6 sore hingga menjelang waktu tidur. Mungkin bagi sebagian orang ini adalah kekurangan. Namun saya malah melihatnya sebagai kelebihan.
Kita jadi lebih punya banyak waktu untuk menikmati keindahan alam, berinteraksi dengan masyarakat, ataupun bercengrama dengan kawan. Jauh lebih baik daripada cuma menunduk saja melihat layar gadget dan melewatkan banyak kesempatan.
4. Bintang bertebaran di kala malam

Tak banyak sumber cahaya membuat Togean jadi bebas polusi cahaya. Setiap malam, tempat ini jadi surga untuk para stargazer. Duh, saya kangen sekali duduk-duduk sambil ngopi di pinggiran jetty sambil menikmati taburan bintang di selatan.
5. Biota bawah laut yang menawan

Layaknya kawasan Indonesia timur lainnya, taman bawah laut Togean tak kalah dengan tempat-tempat yang sebut saja seperti : Raja Ampat, Komodo, Ambon, dan lain-lain.
Tak lengkap rasanya kalau ke Togean tidak snorkeling maupun Diving. Spot yang cukup terkenal adalah reef one dan una-una. Jadi jangan lewatkan selam-selam manja disana kalau sedang wisata ke Togean!
6. Danau Mariano tempat ubur-ubur tak menyengat

Indonesia punya beberapa danau yang isinya ubur-ubur tak menyengat seperti ini. Setahu saya ada di Pulau Kakaban (Derawan, Kalimantan Timur) dan di Misool (Raja Ampat, Papua Barat) Evolusi ribuan tahun tanpa predator membuat ubur-ubur ini menjadi tak bersengat.
Melihat ke dalam danau ini, rasanya sedang berada di dunia lain penuh dengan alien tak dikenal. Beberapa ‘alien’ ini berwarna oranye, dan beberapa berwarna transparan. Sungguh pemandangan yang sangat misterius.
7. Pulau pulau dengan pantai aduhai

Togean adalah Taman Nasional yang berbentuk kepulauan. Ada banyak pulau yang terhitung jumlahnya. Ini menjadikan Togean punya banyak pantai-pantai yang bisa kita sambangi.
Saat kami berlayar dengan kapal mengililingi Togean dan tiba waktunya makan siang, saya selalu berhenti di pulau-pulau kecil untuk membuka rantang-rantang makanan kami. Pulau Angkayo, Pulau Malengen, atau Pantai Karina adalah sebagian kecil pantai yang bisa kamu sambangi untuk sekedar piknik.
8. Resort tepi laut buat bersantaii

Buat yang liburannya ingin ‘tidak melakukan apa-apa’, resor resor di Togean bisa membuat kamu betah tak mau pulang. Resornya memang tak terlalu mewah, bahkan persediaan air bersih pun terbatas. Namun suasanyanya itu loh yang adem banget.
Bangun tidur, liat sunrise, sarapan, main di pantai, naik ke jetty liat air bening, baca buku sambil santai di kursi malas (gak akan liat hape juga karena gak ada sinyal haha), makan lagi, dan ulangi tiap hari. Dijamin langsung lupa semua beban hidup ibukota!
9. Membantu perkekonomian lokal Kepulauan Togean

Mungkin alasan-alasan di atas sangat subjektif dari pengelihatan saya sebagai turis. Namun kenyataannya, Togean adalah salah satu daerah yang amat terpencil di Sulawesi. Perekonomian tak terlalu baik disini. Dengan datangnya kita kesana, tentu akan sedikit membantu perekonomian lokal. Kita bisa membeli beberapa kerajinan warga seperti di Pulau Katupat ini. Mereka membersihkan sampah plastik dari laut dan mendaur ulangnya menjadi beberapa kerajinan seperti topi, gantungan kunci, dompet, dan lain-lain.
Jadi, kapan kamu main ke Togean?
Info lebih lanjut boleh main ke website Pesona Indonesia ya!
Seperti gak perlu sembilan alasan om Wira.. satu alasan saja sudah cukup untuk berkunjung ke pulau Togean: kunjungi dan liat gambar-gambar di blog-nya Wiranurmansyah
Bhahahahha siap abangggg
Amajing pisan euy … wajib ke sini
wajib mas kalo ada waktu dan kesempatan..
Selalu istimewa fotonya mas. Suka !!
Makasihh masss!
Wahh udah tayang aja..Setuju pake banget dengan alasan2 diatas. Apalagi point gk ada jaringannya :p
Iya mb kita jadi bisa ngobrol banyak eaahhh
Hehe mantap! But I reckon reason 10 is the sunset!
good point Dan! Hahaha.
tidur manja keceee
inang inang manjaahh
inang-inang lagi santai
Masuk bucketlist ini sih
yuk ke togean dengan kami yuk
sepertinya blm berjodoh dengan Togean, semoga segera bisa menikmati 9 alasan yang dirimu sebutkan tadi mas, aamiin.
aku setuju kak… listrik yang hanya nyala setengah hari itu terkadang menjadi berkah dan bikin bahagia. nggak perlu mikirin anti bhinneka atau tidak.. pokoknya semuanya aktifitas jadi bermakna.. Tsaah
Kalau jawabnya setelah ada signal internet gimana kak? Kapan ya itu kira-kira?