Sebelumnya part #1 di Bangkok!
Dari Bangkok ke Siem Reap, saya memilih menggunakan bus.
Harganya $28 atau sekitar 350 ribu rupiah. Kamu bisa beli langsung di terminal, tapi kalau saya lebih memilih membeli online di situs bookmebus.com ini agar lebih tenang karena tiket sudah ditangan.

Ada beberapa pilihan bus. Di trip ini saya mencoba tiga merk bus yaitu Nattakan, Giant Ibis, dan Mekong Express.
Ketiganya bagus, tapi saya paling suka Giant Ibis karena bis nya paling baru diantara yang lain. Paling mahal juga, sih.

Perjalanan bis memakan waktu sekitar 7 jam. Dengan 2 kali pemberhentian untuk urusan makan siang dan toilet.
Kalau mau hemat penginapan juga ada sih bus malam. Karena jalanan Bangkok ke Siem Reap — pun hingga ke Ho chi Minh itu datar-datar saja. Tak ada naik turun gunung ataupun belokan yang bikin mabok. Dijamin tidur pulas.

Saya menginap di hotel dekat masjid di Siem Reap. Hotel kepunyaan seorang muslim kamboja yang ternyata bisa bahasa melayu saat saya ajak mengobrol. Agak jauh dari hingar bingar pub street dan sekitarnya.
Disini banyak sekali restoran makanan halal, jadi buat yang muslim tak perlu khawatir.

“Mahal sekali, kalau pesan dari hotel bisa $25 saja,” kata seorang pegawai hotel, ketika tahu kami telah terlanjur menyewa tuk-tuk untuk mengantar kami keliling angkor wat seharga $35 untuk mengantarkan kami keliling Angkor Wat keesokan harinya. Sayang sekali.

Pagi harinya kami berangkat pukul lima pagi dari hotel untuk mengejar sunrise. Tiket masuk Angkor wat $20. Relatif mahal, ya? Kabarnya, tahun ini kemungkinan bakal naik jadi $35!
Tapi, buat saya dua puluh dollar itu tak apa karena banyak sekali tempat instagram-able yang akan kamu temui. Komplek angkor wat pun sangat luas, sekitar 200 hektar!

Tadinya, saat hanya ingin di kota Siem Reap saja tidak ingin ke Angkor Wat. Karena memang lagi inginnya motret street di daerah perkotaan.
Tapi karena kotanya sangat kecil dan tak terlalu banyak yang menarik, jadilah saya masuk kesini. Memang tujuan wisata di Siem Reap ini saja sih, tak banyak yang lainnya. Tapi, saya jadi tertarik ikutan kelas yoga disini soalnya lokasinya pas banget buat relaksasi.
And, yes. Angkor wat is that amazing.



Sayangnya, bagian kota Siem Reap sendiri tak secantik Angkor Wat. Tipikal kabupaten yang jauh dari Ibukota. Berdebu, lalu lintas berantakan, dan kurang tertata. Tapi tentu saja tetap menarik untuk dipotret.

Di dekat taman kecil dekat Old Market, saya melihat beberapa bapak-bapak sedang bermain semacam sepak takraw tapi bolanya mirip bola kok bulutangkis. Mereka membentuk lingkaran dan menendang bola ke satu sama lain dengan tendangan ke arah belakang tanpa mata melihat bolanya!



Berikutnya: Phnom Penh!
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')