Selain menyaksikan serial Pendekar Rajawali yang dibintangi Andy Lau dan bibi Lung, masa kecil saya juga ditemani oleh film-film kungfu komedi Jackie Chan.
Bahkan, saya rela menunggu siaran ulangnya di televisi yang kadang waktu tayangnya sama seperti siaran ulang film warkop DKI di jam yang cukup aneh, tengah malam.
Semenjak melihat adegan nyata ia melompati gedung-gedung pencakar langit tanpa stuntman di Tsim Sha Tsui — salah pusat perbelanjaan yang populer di Hong Kong — saya menjadi fans bintang film kungfu jenaka ini serta kota kelahirannya!
Dan tentu saja, sedikit berharap bisa berkunjung untuk menapaki jejak legenda penerus bruce lee ini suatu saat. Sambil makan Dim Sum otentik di tempat asalnya ini, tentunya.
Apa kamu juga fans abang Jackie seperti saya? Kalau iya, mari jelajahi tempat-tempat yang menjadi napak tilas salah satu sifu seni bela diri kungfu ini! Mari kita mulai dari :
Victoria Peak (The Peak)

Inilah tempat Jackie Chan lahir dan menghabiskan masa kecilnya. Victoria Peak adalah salah satu bukit tertinggi di Hong Kong yang punya ketinggian 554 meter diatas permukaan laut. Lebih dikenal dengan sebutan ‘The Peak’.
Waktu Jackie kecil mungkin bukit ini tak seberapa ramai. Tapi saat ini The Peak sudah punya berbagai macam atraksi yang kita bisa nikmati. Selain viewpoint terbaik di Hong Kong untuk melihat Pulau Hong Kong, Victoria Harbour, dan Kowloon dari ketinggian; tempat ini juga punya pusat perbelanjaan besar seperti Peak Galleria.
Ada juga bangunan yang terkenal seperti Peak Tower. Disinlah tempat penatapan kota Hong Kong dari ketinggian yang paling baik. Pasti romantis sekali jika bisa berada disini sambil menuggu matahari terbenam.
Di dalam Peak Tower juga terdapat Museum Lilin Madam Tussaud cabang Hong Kong. Dan tentu saja, Jackie Chan adalah salah satu selebriti yang bertengger di posisi depan! Di Museum ini Jackie mengenakan pakaian dari salah satu film-nya yang paling terkenal yaitu Rob-B-Hood.

Untuk menuju the Peak ada beberapa pilihan: Jalan kaki buat yang tak keberatan menanjak, naik bus, atau naik cable car bernama Peak Tram.
Sebetulnya saya akan jalan kaki karena sedang dalam proses melangsing, namun kabarnya jika naik tram kita bakal lihat pemandangan kota Hong Kong yang menakjubkan sepanjang perjalanan.`
Jackie mungkin langganan The Peak Tram ini. Karena tram ini sudah ada sejak 1888! Mungkin, mungkin saja ya, waktu ia disuruh beli kecap asin oleh ibunya, dia harus turun kebawah. Kan pasti lelah kak kalau jalan kaki naik-turun terus-terusan. *abaikan*
Hong Kong Park

Alasan lain untuk naik Peak Tram adalah di dekat stasiun bagian lower peak terdapat Hong Kong Park, tempat syuting film Jackie Chan yang lain yaitu City Hunter!
Pepohonan rindang taman ini diantara pohon-pohon beton konkret betul-betul oase yang membuat kita lebih nikmat bernafas.
Central District

Di Hotel Island Shangri-La Hong Kong di area Central District, kamu bisa melihat sebuah lukisan besar landskap China yang membentang dari lantai 39 hingga lantai 56! Lukisan ini muncul sebuah adegan di film Twin Dragon.
Tak jauh dari Hotel ada sebuah jalan bernama Chater Street. Lokasi ini adalah lokasi syuting New Police Story saat adegan baku tembak dengan para geng penjahat.
Masih di sekitar Chater Street, jangan lupa kunjungi Jardine house. Tempat Jackie dan kawan-kawannya menyelamatkan Barbara pada film Twin Dragons!
Mid Levels Escalator

Walaupun Hong kong terkenal sebagai kota pelabuhan, namun landskap kota ini sebetulnya berbukit. Jadi untuk pejalan kaki, pasti kasihan sekali kalau harus naik turun terus setiap hari. Mereka bukanlah Jackie Chan, Bruce lee, ataupun Chuck Norris.
Mereka butuh tangga…yang bisa berjalan. Alias eskalator!
Dengan panjang hampir satu kilometer, eskalator ini adalah eskalator terpanjang di dunia. Dari jam 6 hingga 10 pagi, eskalator hanya berfungsi untuk turun. Dan dari jam 10 pagi hingga 11 malam, eskalator hanya akan berfungsi naik. Peraturan ini tentu memang disengaja untuk memudahkan warga di Mid Level bisa turun kebawah untuk bekerja di pagi hari. Mid level Escalator juga masuk di Film Accidental Spy dan Police Story.
Causeway Bay

Kalau kamu bareng istri kamu kemari, pastikan pegang tangannya erat-erat. Jauhkan dompet dari jangkauannya.
Seperti yang dikatakan disini; If shopping were a sport, Causeway Bay would be the home of the Olympic Games.
Itu kata-kata yang sangat tepat menggambarkan tempat ini. Jangan sampai kamu khilaf
Kowloon dan New Territories
Belum sah ke hongkong kalau belum naik Start Ferry. Dari kapal inilah kita bisa menyebrang melihat panorama pencakar langit Hongkong yang seakan berdiri tegak di lautan. Apalagi kalau kita menyebrang saat malam hari cerah. Pasti romantis dan dramatis betul rasanya melihat gemerlap pencakar langit ini.
Semenjak tahun 1898, puluhan kapal berwarna hijau-putih ini menyebrangkan para penumpang dari jam 7 pagi hingga jam 11 malam. Ferry-ferry ini pun punya nama yang lucu seperti Morning Star, Celestial Star ataupun Twinkling Star.
Hong Kong memang tak terlalu besar. Dari Bandara ke pusat kota pun hanya 20 menit naik kereta. Dari Star Ferry Pier Central ke Tsim Sha Tsui Station hanya memakan waktu 8 menit. Di stasiun ini, Jackie pernah memerankan adegan dalam film Miracles dan City Hunter.
Avenue of Stars

Dari stasiun Tsim Sha Tsui kita bisa berjalan kaki di Tsim Sha Tsui waterfront untuk menuju Avenue of Stars. Disini kita bisa melihat jejak tangan beberapa selebriti movie terkenal di Hong kong. Jackie sudah pasti ada disini bersama patung legenda Kung Fu dataran Tiongkok dengan pose ready-to-strike yaitu Bruce Lee! Wachaaaaaaa!
Tsim Sha Tsui

Kalau orang menyebut Tsim Sha Tsui, yang terlintas di benak saya bukanlah Jackie saja. Gara-gara orang stand up comedian blasteran Kanada-India ini, setiap saya ingat Tsim Sha Tsui saya jadi tertawa terbahak-bahak. Jadi ada satu materi dia yang menceritakan percakapan dia dengan petugas hotel saat menuju Tsim Sha Tsui. Ini potongan videonya:
[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=y8hvREpRL3o[/embedyt]
Disinilah adegan Jackie yang paling fenomenal berada. Di film Police Story tahun 1985, ending 10 menit terakhir di Wing On Shopping Plaza dimana ia melakukan lompatan dari atas gedung lewat kabel-kabel lampu dekorasi yang jumlahnya ratusan.
Ia memang hampir mati disini, tapi justru adegan ini yang membuat namany melejit.
Cha chan teng

Menurut film dokumenter yang saya tonton, Jackie suka sekali dengan teh. Teh favoritnya adalah Li Cha, sejenis teh cina yang sering ia tambahkan madu. Atau teh hitam yang dicampur dengan susu. Tak heran, karena budaya minum teh memang sudah lama ada di dataran Hong Kong dan Tiongkok.
Dimana Jackie dan orang-orang lokal biasa menikmati teh? Jawabannya adalah Cha Chan Teng! Kedai Teh bergaya hongkong ini memadukan berbagai macam sejarah dan pertemuan berbagai macam kebudayaan. Menunya banyak perpaduan antara barat dan timur.
Sebut saja teh susu ala hongkong yang menggunakan teh hitam sri langka yang dicampur dengan susu. Kadang disebut Teh Susu Stocking, karena teh nya disaring dengan saringan yang berbentuk stocking. Tenang saja, stockingnya memang khusus untuk teh kok, bukan yang biasa dipakai di kaki para wanita.
Snack lokal lain yang bisa kamu nikmati adalah kue tart telur a la Portugis yang berupa custard telur yang dipanggang bersama adonan kue kering. Juga Roti Nanas, roti tak berisi nanas namaun berbentuk kulit nanas yang lembut dan manis dengan tambahan butter diatasnya. Atau ada juga Lou Ding, mie Instan yang disajikan dengan bahan-bahan pelengkap lainnya.
Jadi kurang lebih Cha chan teng ini adalah angkringan ataupun burjo versi Hong Kong.
Anyway, wait for me, Dim Sum Jackie!
Postingan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog #WegoDiscoverHK
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')