Jadi ceritanya pesawat Korean Air KE628 yang saya tumpangi dari Jakarta ke Seoul mendarat jam 7 pagi di Bandara Incheon. Beres segala macam, baru jam 8 bisa keluar. Dan berdasarkan tiket lanjutan saya, untuk menuju Jeju paling tidak kita harus jam 1 siang di Gimpo, bandara domestik di Seoul.
Saya mikir, masa ke Korea gak ke pusat kota Seoul sih? Mana lagi bulan November musim gugur cantik begini.
Di Incheon ada free tour keliling Seoul dan sekitarnya. Dari yang satu jam hingga lima jam. Tapi waktunya nggak ada yang pas dengan flight saya ke Jeju di siang hari.
Akhirnya kami menuju Bandara Gimpo terlebih dahulu dan menitipkan bagasi di tempat penitipan ( 6000 won untuk 4 jam) dan langsung menuju pusat kota Seoul yang ternyata memakan waktu yang cukup lama sekitar 30-40 menit.
Hasil googling kilat, kami menemukan sebuah desa di tengah Seoul yang punya lukisan-lukisan mural. Ihwa Mural village.
Cara kesana adalah naik MRT dan turun di stasiun Hyewa. Kemudian berjalan sekitar 500 meter yang sedikit menanjak untuk menuju desa ini.
Di perjalanan menuju desa, ada sebuah taman kota di pinggir jalan, dimana saya melihat daun-daun musim gugur pertama saya. Ah, ternyata autumn memang menyenangkan. Di tengah hari begini cuaca sekitar 12-15 derajat celcius, jadi berjalan kaki pun tak akan kegerahan.
Kami pun berlari-lari mengejar waktu transit yang hanya beberapa jam ini untuk menikmati Seoul. Walaupun kejar-kejaran macam running man, tapi saya senang :’)
Psssst! Terima kasih buat KTO Jakarta yang sudah mencoret satu bucket list saya untuk melihat musim gugur!
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')