Disambut dengan kopi hangat flores, airnya masak dulu ya :D
Truk sayur dari Ruteng menuju Dintor. Angkutan alternatif menuju Wae Rebo. Dari Dintor ke ruteng berangkat saat subuh, dan kembali ke Dintor siang hari.Wae Rebo lodge. Penginapan yang bisa kita sewa sebelum nanjak ke Wae Rebo.Ibu-ibu di Dintor.Berfoto bersama pak Martin. Seorang warga wae rebo yang berjasa mempromosikan wisata disana.“hahaha, muka kakek miskin sekali ya,” kata kakek tersebut saat saya tunjukan fotonya lewat lcd kamera.SDN denge. Tempat awal pendakian ke wae rebo. Tempat anak-anak wae rebo bersekolah.alang alang untuk membuat atap rumuah mbaru niang, yang mengangkut sedang beristirahatSetengah jalan menuju wae rebo. Di tempat ini bisa dapet sinyal hp.Wae rebo saat saya pertama kali melihatnya, tertutup kabut sore itu.Minuman sehari-hariDapur rumah Mbaru Niang. Dari 7 rumah, satu rumah di khususkan untuk tamu, bisa muat hingga 30an tamu.Ada satu rumah yang sedang di renovasi karena sudah berumur hampir 20 tahun.Om sules, guide kami. Saat itu hanya kami bertiga. Saya, rekan saya, dan om Sules yang bertamu di wae rebo.alang-alang yang digulung itu adalah atap melingkar mbaru niang yang siap dipasang.renovasi rumahMereka mengerjakannnya secara gotong royong dan mandiri. Arsiteknya pun dari orang wae rebo sendiri.Sedang berantakan, tapi saya beruntung bisa melihat rumah wae rebo yang tengah dibangun.Ada lima lantai di mbaru niang. Saya cukup naik ke lantai pertama, dan nggak bisa turun.Seorang ibu di waerebo yang selalu senyam-senyum dan menawarkan kopi, walaupun kami telah disuguhinya berkali-kali. Belakangan, kami tahu katanya ia mengalami sedikit gangguan jiwa…Sementara itu para ibu, selain sibuk berkebun, mereka juga memproduksi tenun khas wae rebo.Aten dan pamannya di dalam rumah.I love kids!MenenunMenenunBerfoto bersama warga wae reboBersiap bekerja kemabaliMereka bernyanyi, “kasih ibu, kepada beta…”Aten, bungsu dari 9 bersaudara ini adalah paling gemuk se-wae rebo karena kebanyakan makan nasi kata ibunya :))
WIR! ini si Ricoh maneh pesen custom ke pabrik ya? Kenapa hasilnya beda sama punya aing wir? Kenapa? Kenapa ini kece banget?
aing motretnya pake cinta mir *halah* :lol:
[…] dari postingan sebelumnya […]
Wah, pakai Ricoh apa Wir?
Ricoh GR mas :D
ada contact person di wae rebo hotelnya yang pak martin?