Jelajah Energi Negeri di Barat Jawa

8

pertamina cirebon

Kereta Argo Muria menuju Cirebon yang saya tumpangi berangkat tepat jam tujuh pagi dari Stasiun Gambir. Tak lebih tak kurang.

Jalan-jalan kali ini sedikit berbeda. Saya akan mengunjungi situs tempat pengeboran minyak bumi! Supaya tahu persis bagaimana pertamax hingga pertamax turbo bisa sampai di tangki kendaraan kita.

Kereta Api eksekutif Argo Muria

Buat yang jarang naik kereta, ini sedikit update : Kereta Api sudah keren sekali sekarang! Kelas Eksekutif yang saya tumpangi legroom-nya luar biasa lega. Kursi super nyaman untuk tidur. Colokan listrik berfungsi baik. Toilet bersih. Petunjuk dan peralatan keselamatan memadai.

Tapi cuma satu yang dari dulu belum berubah : Nasi gorengnya kurang enak dan relatif mahal, haha!

Dua setengah jam kemudian, saya sudah sampai di kota Cirebon. Ci artinya air. Rebon artinya udang. Namun yang saya cari tetaplah empal gentong, tahu gejrot, dan tentunya nasi jamblang dengan cumi tinta hitamnya yang nikmat itu.

Tapi makanan nanti dulu yah. Mari bersenang-senang dulu di tempat Pertamax Turbo dibuat!

Peralatan keamanan yang lengkap

Tempat yang saya kunjungi kali ini adalah Pertamina EP asset 3. Salah satu anak perusahaan Pertamina. EP singkatan dari Eksplorasi Produksi. Letaknya di daerah Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Sesuai kepanjangannya, EP3 ini adalah perusahaan minyak bagian Hulu yang pekerjaannya mengeksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi.

Berdiskusi dengan para oil engineer

Untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar seperti pertamax atau pertamax turbo, ini adalah pekerjaan dari RU VI Balongan. RU singkatan dari Refinery Unit, atau Unit Pengolahan. Letak RU tak jauh dari EP.

Apa sih perbedaan antara Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo? Perbedaannya adalah pada jumlah Oktan. Sebagai contoh Pertamax punya oktan 92. Pertamax Turbo punya oktan 98. Bilangan oktan menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.

Makin tinggi oktan yang kita pakai, makin bagus dan efisien kinerja dari mesin yang membakarnya. Jadi gunakanlah Oktan yang sesuai dengan spesifikasi mesin kamu. Menggunakan oktan yang lebih rendah dari seharusnya malah membuat mesin jadi tak optimal dan tidak awet.

Tadinya kepengen murah, malah jadi mahal kalau kita hitung untuk jangka panjang. Lagipula, kalau mobil kamu BMW series 5 masa masih mau diisi bensin bersubsidi itu? Malu dong!

Mamang kuli abis macul

Saat kami memasuki site EP, alat pelindung diri (APD) harus terpasang lengkap. Mulai dari baju plus celana yang jadi satu, safety helm, safety boot, dan safety glasses.

Kami pun selalu di-briefing sebelum melakukan sesuatu di tempat ini. Bahkan hanya meeting di dalam gedung sekalipun. Harus ada demostrasi fitur keselamatan bangunan. Jadi kalau ada apa-apa kita tidak panik dan siap menyelamatkan diri.

Mirip setiap masuk pesawat, pasti kamu akan di brief oleh pramugari tentang bagaimana menggunakan alat keselamatan jika ada keadaan darurat.

Bukannya apa-apa. Tapi safety first itu wajib. Dan di pertamina, ini adalah fardu ‘ain. Tak ada kompromi. No accident adalah tagline selama bekerja disini.

RU VI Balongan pada malam hari

Inilah RU VI Balongan yang mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini  mengolah minyak mentah menjadi produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM), Non BBM, dan Petrokimia.

RU ini memiliki peran penting yaitu sebagai pemegang keamanan pasokan BBM yang mempengaruhi kegiatan perekonomian di daerah Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sekitarnya.

Ini adalah kilang pertama di Indonesia yang menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamax, Pertamina DEX dan Pertamax Turbo. Karena kami suka TURBO. Wait, ini bukan channel youtube om Mobi kok. But i like his channel a lot! :))

Melihat kegiatan para engineer disini bekerja berpanas-panasan dan dengan resiko yang cukup tinggi, saya baru tahu mengebor bumi untuk mengeluarkan minyak bukan pekerjaan yang mudah.

Kalau dipikir-pikir, wajar sih kalau bekerja di perminyakan memang kompensasi-nya lebih besar daripada di kantor biasa. Kadang memang hidup jadi taruhannya.

Maka dari itu, hematlah energi yang kamu pakai setiap harinya. Kalau masih bisa naik kendaraan umum, gunakanlah. Kalau bisa bisa berjalan kaki ke depan komplek untuk sekedar beli ketoprak, berjalanlah. Juga gunakan oktan yang sesuai mesin agar efisien dan awet!

Salah satu binaan dari Pertamina

RU VI balongan juga mempunyai kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk pembangunan yang sustainable melalui aksi nyata menanam dan merehabilitasi mangrove di Pantai Karangsong, Indramayu.

Sebelum singgah di tempat wisata mangrove, kami juga sempat berkunjung ke Rumah Berdikari. Sebuah wadah untuk mengkolaborasikan pengembangan budaya serta industri dikawasan Indramayu.

Produk olahan dari Mangrove

Di rumah berdikari, banyak terdapat olahan mangrove yang bisa kita nikmati. Saya baru tahu kalau buah mangrove ini bisa diolah jadi sirup, dodol, kacang, hingga kecap!

Minuman sari mangrove pun rasanya sangat menyegarkan. Rasanya ternyata hampir mirip jahe!

Kami melewati banyak perahu yang sedang dibangun. Mirip seperti di Bulukumba, Sulawesi selatan dimana banyak pengerajin kapal. Bedanya kalau disana phinisi bentuknya rumit, harus dua tiang tujuh layar dan dicat polos, disini kapal-kapal yang dibuat bentuknya lebih sederhana dan punya motif yang mirip dengan bagian belakang truk.

Seperti tulisan, ‘kutunggu jandamu’ dengan gambar wanita yang sedang cemas dengan warna-warni yang dangdut. Tapi tidak semua sih, malah banyak juga yang motif tokoh anime.

Kegiatan konservasi mangrove pantai Karangsong dimulai pada tahun 2010, saat hasil survei lapangan menemukan adanya kerusakan pesisir pantai akibat abrasi.

Hal ini membuat Pertamina untuk ikut berperan aktif dalam melakukan konservasi mangrove di Pantai Karangsong melalui program CSR Pertamina Hijau.

Sudah lebih dari 15.000 pohon mangrove telah ditanam sejak tahun 2010 dan keberhasilannya mendorong pihak-pihak lain ikut berpartisipasi dalam program tersebut.

Mangrove ditanam di bibir pantai, yang ini masih kecil

Kawasan Pantai Desa Karangsong yang juga dikenal sebagai Pusat Ekosistem Mangrove Karangsong ini menyajikan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Kegiatan yang bisa diikuti oleh masyarakat Indramayu contohnya adalah menanam mangrove, workshop mangrove, kelas kuliner, hingga panggung hiburan dan bazaar.

Selain menanam mangrove, masyarakat luar Indramayu juga dapat merasakan pengalaman berkeliling kawasan wahana Ekowisata Mangrove ini dengan perahu ataupun berjalan kaki seperti kami dibawah ini.

Jalan kayu untuk menyusuri barisan hutan Mangrove
Dari Menara Pandang hutan mangrove Karangsong

Setelah menjadi lokasi wisata, Mangrove Karangsong selain menjadi tempat berfoto ria juga diharapkan menjadi sarana edukasi bagi masyarat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Mencegah erosi/abrasi pantai, mencegah intrusi air laut, sebagai pengurai limbah organik alami, adalah sebagian kecil dari manfaat mangrove.

Sekian dulu jalan-jalan saya di sekitar tempat pengolahan minyak dan bahan bakar ini, selanjutnya mari jalan-jalan ke kota Cirebon!

Nasi jamblang mana nasi jamblangg…….

8 COMMENTS

    • Nganu mz, aku kurang beruntung dapetnya cuma bebarapa voucher buat isi pertamax. Ada sih yang dapat botol oli gede banget :))

      Iya yah, padahal harganya sama kayak makanan di pesawat.

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')