Makanan di Jeju Island kurang lebih sama dengan makanan korea (yaiyalah mz…). Kesan saya saat mencicipi masakan korea asli adalah : GAK PAKE MECIN YA INI? :)))
Mirip seperti jepang, masakan korea benar-benar ingin membuat kita mencicipi rasa asli dari bahan makanan yang digunakan. Kalau makan gurita ya rasa gurita, kalau makan lobak ya rasa lobak. Bukan seperti orang kita yang makan apa-apa rasanya pasti rasa cabe hahaha. “Orang korea jarang pakai yang pedas ataupun penyedap,” kata mbak Kim, guide saya selama di Jeju Island.
Sekarang saya tahu kenapa orang korea kulitnya mulus-mulus.
Jadi, makan apa saja dan dimana tempat yang asik buat makan selama di Jeju island? Mari disimak dibawah kakak. Caution : Food porn!
1. Gurita hidup di Samseonghyeol Haemultang (삼성헐해물탕)

Gurita, abalon, kerang, dan kepiting ukuran jumbo disajikan segar di atas panci panas. Terlalu segar malah. Karena itu tentakel masih bergoyang-goyang alias masih hidup!
Sejenak kami hening. Mengheningkan cipta untuk si gurita dan kawan-kawan, karena tak lama kemudian sup mendidih, bersamaan dengan pelayan rumah makan ini datang membawa gunting besar, membuat hewan laut utuh ini menjadi potongan kecil. Berbagai macam kimchi dan side dish juga menemani santap malam kami ini.
Sebagai hidangan penutup, baby octopus sashimi yang juga masih bergerak-gerak di atas piring pun disajikan. Segera si baby octopus pindah bergerak-gerak di dalam mulut kami. Macam battle antara mulut saya dan baby octopus. Yang tentu saja dimenangkan oleh saya.
Mengerikan tapi enak!






2. Makan Bunga Jeju Story

Sebetulnya ini adalah toko kosmetik. Mereka punya banyak parfum yang terbuat dari bunga. Nah, si bunga-bunga ini juga ternyata bisa dimakan jadi lalap haha. Jadilah ada restoran kecil di dalam toko kosmetik ini. Menunya pun….bunga.
Makanan yang kami makan adalah semacam nasi goreng abalon. Penyajiannya unik. Cangkang abalon disii nasi sesendok dan abalon ditaruh di atasnya. Ditambah salad segar dengan campuran bunga! Bukan hiasan, tapi bunga ini bisa dimakan. Saya tak tahu persis nama bunga ini karena disebutkan dalam bahasa korea, tapi yang jelas bunganya harus organik untuk bisa dikonsumsi ya.
Selain makanan dan toko kosmteik, Jeju Story juga menawarkan membuat parfum sendiri. Parfumnya terbuat dari berbagai macam bunga yang bisa di campur sesuai selera kita. Yang ini jangan dimakan ya.







3. Sup Ikan pedas (gak pedas menurut lidah Indonesia) di Mulgogisesang (물고기세상)

Menurut Kim, tempat ini adalah favorit warga lokal. Jarang turis yang dibawa kesini. Ini tempat pertama kami makan saat sampai di Jeju di sore yang hujan itu. Sup ikan dengan kuah yang benar benar merah membuat sore yang dingin itu menjadi hangat. Ditambah lagi dengan side dish ala banchan yang mengharuskan kita memasukan berbagai macam makanan ke dalam daun selada yang kita bungkus. Sama seperti yang saya lihat di running man hehe.




4. Bulgogi dan Bibimbab di… (lihat fotonya dibawah)

Ini makanan terenak sepanjang saya di korea. Bulgogi ini mirip sukiyaki. Daging yang direbus di kuah gurih yang agak manis. Jangan-jangan yang saya makan daging wagyu ya? Hihi. Duh, telor di atas bibimbab itu bikin saya kangen korea!




Semoga membantu buat yang cari referensi makan di Jeju island ya.
잘 먹었습니다. Jal moke got sum nida! Terima kasih atas makanannya!
Terima kasih untuk Korea Tourism Organization yang membawa saya ke tempat-tempat diatas!
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')