Waktu di Padang beberapa waktu lalu, saya sempat menginap di salah satu villa di atas bukit yang menghadap pantai dimana tempat seorang anak laki-laki dikutuk menjadi batu oleh Ibunya.
Dari atas villa yang bernama Air Manis Residence Hill ini, saya melihat teluk bayur beserta beberapa rangkaian pulau, pantai, dan bukit terjal yang langsung menantang samudera hindia.
Saat senja, suara adzan lembut bersahutan berembus naik dari masjid-masjid di bawah lembah mengiringi semburat senja. Pada malam hari, ratusan lampu-lampu gemerlap kapal nelayan perlahan memudar redup menuju kejauhan, sampai mereka menghilang dari pandangan.
Konstruksi villa air manis benar-benar memanfaatkan bukit-bukit yang menyangganya. Dari bangunan utama ‘lantai’ paling atas — yang mempunyai dinding kaca besar untuk menikmati panorama teluk bayur –, kita harus menuruni tangga batu hingga seperti dua lantai sungguhan untuk menuju kolam renang dan tempat bersantai, kemudia dua lantai lagi kebawah untuk menuju bangunan villa yang lain.
Di puncak bukit air manis, ada tempat yang biasa digunakan untuk latihan paralayang para tentara. Namun kita bisa minta ke seorang pelatih paralayang disana jika kita ingin mencoba terbang tandem dengan beliau!
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')