Lebih dekat dengan Toraja

3

OLYMPUS DIGITAL CAMERALangit sudah gelap ketika mobil-mobil terios kami memasuki daerah toraja. Mobil dibelokan ke sebuah jalan gelap kecil tanpa penerangan, perlahan-lahan menaiki sebuah jalan berbatu. Tak lama, kami memasuki perkampungan dengan rumah-rumah adat berbentuk panggung dengan atap yang berbentuk trapesium, dan dihiasi oleh tanduk-tanduk kerbau yang berbeda jumlahnya tiap rumah.

Membayangkan masuk ke perkampungan megalitik yang tak jauh dari kuburan-kuburan batu, bulu kuduk saya rasa-rasanya sudah berdiri sejak masuk area toraja. Namun, semuanya sirna ketika anak-anak kecil toraja menyambut kami dengan orkestra alat musik bambu. Mereka lucu sekali! Dengan wajah- wajah lugunya, murid-murid sekolah dasar ini dengan apik memainkan alat musik bambu khas toraja ini.

Sambil menikmati alunan musik bambu tora dan tarian pa’gelo yang dimainkan anak-anak, kami disuguhi kuliner-kuliner khas toraja seperti pa’piong, pamarrassan, sambal katokkon, dan tentu saja kopi Toraja.

Papiong adalah daging yang dibumbui rempah dan dibakar di dalam batang bambu muda. Rasanya mirip seperti pepes. Sedangkan pamarrassan adalah rawon dengan kuah kental seperti rendang. Semuanya PEDAS. Dan yang paling bikin bibir saya meleleh adalah si sambal katokkon. Dibuat dengan cabai paling pedas senusantara : Lada Katokkon. Sumpah, saya tidak akan makan cabai ini lagi kecuali hadiahnya mobil terios. *bhik*

Disambut tarian pa'gelo toraja yang dimainkan anak-anak.
Disambut tarian pa’gelo toraja yang dimainkan anak-anak.
Desa Tedongbonga
Desa Tedongbonga

Setelah pentas tari pa’gelo selesai, kamipun ikut menyelesaikan makan malam kami yang penuh peluh karena lada katokkon. Dan scene horror pun segera mulai, karena kami akan bermalam disini. Di rumah-rumah Toraja, Tongkonan.

Tongkonan punya beberapa tipe. Ada yang sebagai rumah tinggal, juga ada yang sebagai lumbung padi. Kami disuruh memilih untuk menginap dimana. Bisa di rumah tinggal khusus tamu, atau di bawah lumbung padi. Jika di lumbung padi, sebetulnya kita akan kemping karena hanya tidur dengan dinding yang dibentuk oleh kain yang menyangga keempat buat tiang lumbung. Karena ini adalah dataran tinggi, saya memilih  untuk tidur di dalam Tongkonan.

pa'piong dan sambal kotokkon.
pa’piong dan sambal kotokkon.
Lada kottokkon, cabe yang saya nobatkan paling pedas se-nusantara.
Lada kottokkon, cabe yang saya nobatkan paling pedas se-nusantara.
Musik bambu toraja
Musik bambu toraja

Tentu saja saya memastikan bahwa urusan toilet sudah selesai saat tidur. Karena di ruang tamu tetangga sebelah ada jenazah yang belum dikuburkan sebab belum bisa melaksanakan upacara rambu solo’. Sebuah upacara untuk mengantarkan jenazah ke alam sana, dengan bantuan ‘kendaraan’ para kerbau yang disembelih. Bukan kerbau biasa pula, harus kerbau belang dengan tanduk panjang, Tedong Saleko. Harganya yang bisa mencapai ratusan juta rupiah membuat beberapa masyarakat toraja yang belum mampu menyembelih.

—-

Toraja adalah salah satu destinasi wisata heritage di sulawesi. Banyak kuburan disini yang unik-unik seperti londa, kuburan orang toraja yang berupa goa. Jenazah yang sudah diawetkan ditaruh saja di dalam peti tanpa dikubur.

Parkir di Tedongbonga.
Parkir di Tedongbonga.

Tak jauh dari Londa, makam untuk orand dewasa dan para bangsawan, di kawasan kambira juga terdapat makam para bayi.Namun bayi-bayi ini tidak ditaruh begitu saja di dalam gua, melainkan dikubur. Dikubur di dalam pohon. Pohon besar bernama pohon tara atau pohon cempeda dilubangi dengan bentuk kotak, kemudian bayi diletakan disana dan ditutup dengan alang-alang. Bayi yang boleh dikubur dengan cara ini adalah bayi yang belum tumbuh gigi.

Filosofinya, bayi yang dikubur ini akan tumbuh bersama orang tua barunya di alam sana, yaitu pohon tersebut . Terlihat bekas kuburan bayi yang sudah lama di batang bagian atas, sudah menyatu dengan pohon. Tak lagi  terlihat seperti kuburan, hanya menjadi pohon biasa.

Toraja memang unik. Walaupun sekarang sebagian besar sudah menganut agama samawi, namun praktek-praktek annimisme masih dilakukan. Saya berharap supaya mereka bisa memilah-milah mana yang baik dan mana yang kurang baik bagi kehidupan mereka saat ini.

Salam.

3 COMMENTS

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')