Itinerary saya kalau ke Semarang? Mendarat di Bandara, makan lumpia, terus pulang hehe.
Tapi, karena kamu bukan saya, mari saya rekomendasikan beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi jika kamu hanya punya waktu dari pagi sampai malam!
07.00 Soto Pak Man
Anggap saja kamu mendarat di Semarang jam tujuh pagi. Pasti laper belum sarapan, kan? Menu yang saya rekomen adalah salah satu soto ayam khas favorit di Semarang ini. Ada beberapa cabang Soto Pak Man di Semarang, namun kalau yang paling dekat dengan Bandara adalah di Jl Purwosari Raya Semarang.
Satu mangkok tak akan cukup. Karena selain rasanya uenak poll, porsinya juga relatif kecil sih.
Campuran nasi, ayam, bihun dan tauge yang disiram kuah kaldu ayam yang dominan manis gurih ini adalah pilihan yang tepat untuk memulai petualngan kuliner di kota Semarang.
Eh, kamu tim nasi dicampur apa dipisah? Hehe.
Soto Pak Man menyediakan pelengkap untuk menemani seporsi soto campur nasinya berupa perkedel, tempe, sate daging, ataupun macam-macam sate organ tubuh ayam. Jangan lupa perasan jeruk, kecap, dan sambal untuk membuat rasa kuah bening berempah ini makin kuat.
Pokoknya, pas banget segernya soto ini kalau berpusing ria sehabis perjalanan naik pesawat ataupun bis. Pusing-pusing langsung hilang!
08.00 Sam Poo Kong
Karena Bandara Semarang ada di tengah kota, tak perlu berlama-lama di kendaraan untuk mencapai lokasi. Dari Bandara ke Soto Pak Man mungkin hanya sekitar 10-15 menit saja. Dan dari Soto Pak Man ke Sam Poo Kong, hanya memakan waktu 5 menit! Jadi, sebelum panas terlalu terik, langsung arahkan kendaraan ke Sam Poo Kong.
Di klenteng tempat napak tilas Laksamana Cheng Ho — seorang pelaut Muslim dari Cina yang terkenal dengan perjalanan muhibahnya ke berbagai penjuru dunia dengan membawa misi damai — kita akan menemukan bentuk akulturasi budaya masyarakat Tionghoa dengan masyarakat setempat yang menarik
Warna merah dan bentuk arsitektur tiongkok membuat kita seakan-akan sedang berada di negeri tirai bambu tersebut.
Klenteng Sam Poo Kong yang kabarnya dulu adalah sebuah Masjid ini sekarang tak hanya jadi tempat peribadatan umat tridharma, namun merupakan ikon wisata kota Semarang yang sangat instagramable.
Jadi, karena ini tempat ibadah, tetap jaga kelakuan yang sopan ya gaes!
10.00 Bandeng Juwana
Semarang adalah surganya kuliner. Jam makan siang memang belum tiba, tapi untuk brunch waktu itu sama sekali tak berdosa. Juwana punya banyak olahan yang berasal dari Bandeng. Mulai dari Bandeng goreng, otak-otak bandeng, gulai bandeng, garang asam bandeng, nasi bakar bandeng, nasi goreng bandeng, dan bandeng-bandeng lainnya.
Jangan makan terlalu banyak, icip-icip saja, dan bawa sedikit untuk oleh-oleh. Otak-otak bandeng yang berbentuk bandeng utuh juaraaaaa…
11.30 Makan Siang di Restoran Semarang
Pak Yongki, pemilik restoran yang berdiri sejak 1991 ini sudah berumur lebih dari 70 tahun. Namun badannya masih tegap dan masih sangat mampu menjelaskan ke kami tentang sejarah restorannya yang yang bernuansa kota lama ini.
Beliau punya memang punya tujuan untuk mengangkat citra masakan tradisional kampung menjadi hidangan yang disajikan di restoran bergengsi yang apik.
Menu-menunya sebut saja adalah lontong cap go meh, loenpia, nasi soto ayam semarang, es rujak buah puspa (seger banget!), dan masih banyak lagi.
Restaurannya sangat cozy, ada dua bagian indoor dan outdoor. Di bagian outdoor, ada semacam oplet (angkot punya si doel dan mandra, hehe) yang bertengger di halaman belakang. Waktu saya sedang berfoto dengan oplet ini, Pak Yongki bilang, “Kalau hari libur saya suka bawa oplet ini jalan-jalan keliling semarang”. Lha, kirain cuma rongsokan, ternyata masih berfungsi hihi!
12.30 Berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid yang sangat besar dengan enam payung di halamannya yang bisa membuka dan menutup seperti Masjid Nabawi di Madinah ini wajib kita kunjungi. Selain bisa beribadah, masjid ini sangat instagram-able sekali. Kamu juga bisa naik ke atas tower untuk melihat kota Semarang dari atas.
Hati-hati, lantai yang di depan itu kalau siang rasanya kayak penggorengan, panas banget! Dan kita juga harus melepas alas kaki kalau disitu. Basahi kaki dengan air dulu baru jalan-jalan ke bawah payung.
Atau, jika ingin ke masjid yang lebih bersejarah sambil berwisata religi, kamu bisa ke masjid besar kauman yang didirikan oleh Sunan Pandanaran. Makam beliau pun ada disana.
14.00 Jelajah Pecinan Semarang
Sama halnya seperti di Sam Poo Kong, Tay Kak Sie di Gang Lombok ini benar-benar membuat saya terbang ke negeri tiongkok. Klenteng disini tak semegah Sam poo kong yang seperti istana kaisar, namun ornamen detail pusat pecinan Semarang ini jauh lebih kental. Kalau Sam Poo Kong identik dengan merah, Tay Kak Sie punya warna-warna pastel yang lebih subtle.
Kebetulan, ketika saya bertandang ke Tay Kak Sie, ada sebuah drama komedi tanpa dialog, namun dengan gerakan-gerakan saja seperti pantomim namun dengan sedikit narasi pengantar. Ceritanya tentang seorang anak yang ingin menikah dan membawa calon pengantinnya ke hadapan ibunya. Drama yang sangat jenaka, apalagi saat adegan sang ibu memeriksa bau mulut sang calon menantu. Itu pecahh abis haha!
16.00 Jalan-Jalan di Kota Lama Semarang, Jangan lupa ke Trick Eye Museum!
Hanya berjalan beberapa menit dari gang lombok, kita sudah bisa bertemu kota tua. Disana ada juga museum yang baru saja dibuka awal tahun 2016 ini di kota lama Semarang. Museum ini banyak kamu temui di negara tetangga, tapi baru ada beberapa di Indonesia. Konsepnya juga mirip, kamu bisa foto-foto di titik tertentu untuk mendapatkan efek tiga dimensi seperti ini misalnya.
Tapi kalau waktunya pas, kamu juga bisa menonton Semarang Night Carnival seperti saya.
18.30 Kuliner malam di Pasar Semawis
Nasi goreng babat adalah favorit saya. Nasi goreng kecap manis dengan campuran lemak yang kenyal-kenyal itu bisa kamu temukan di Semawis. Sebetulnya, makanan apa saja khas Semarang dan Pecinan hampir semua ada di Semawis. Mulai dari nasi ayam bu Pini hingga nasi ayam Hainan. Namun karena ada beberapa menu yang tidak halal, mungkin sebaiknya tanyakan dulu ke penjualnya sebelum membeli.
Dan, mungkin sampai jam segini pun kamu belum sadar seharian ini sudah menumpuk beberapa lemak ya?
*elus-elus tummy*
21:00 Tur Malam Lawang Sewu
Lawang sewu adalah sebuah museum kereta api milik PT. Kereta Api Indonesia yang dahulunya adalah kantor sebuah perusahaan kereta api hindia-belanda Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappi (NIS) yang dibangun tahun 1904. Dulu lawang sewu memang terkenal lewat acara televisi bernuansa klenik. Namun saat ini gedung ini telah menjadi objek wisata bangunan bersejarah ikon kota Semarang. Yang paling menarik adalah tur malam hari. Karena Semarang panas sekali, jadi lebih enak jalan-jalan malam hari disini loh. Selain tak panas, tentu saja lebih romantis. Apalagi kalau bersama pasangan. Kalau punya sih.
Jadi, kapan kamu ke Semarang?
—
Catatan : Perjalanan ini adalah media trip bersama dinas pariwisata kota Semarang dan beberapa kawan blogger lainnya.
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')