Jepang adalah salah satu negara favorit saya untuk traveling.
Ia selalu jadi pilihan nomor satu untuk merasakan empat musim, budaya yang unik, dan tentu saja bertemu orang-orangnya yang sangat hangat.
Apalagi setelah adanya visa waiver yang mempermudah kedatangan turis Indonesia. Makin sering saja saya khilaf kalau ada tiket promo ke Jepang.
Sayangnya, Jepang bukanlah negara yang mayoritas muslim. Sebagai muslim, saya tentu harus sedikit beradaptasi dengan kondisi di sana.
Kabar baiknya, semakin banyak muslim yang ke Jepang. Turis dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Tiongkok, dan Timur Tengah sudah jadi pasar yang diperhitungkan oleh Jepang.
Oleh karena itu, fasilitas untuk muslim di Jepang pun semakin ditambah. Tempat makanan halal dan muslim friendly semakin mudah ditemui. Hingga tempat ibadah juga disediakan di beberapa fasilitas publik.
Di Bandara Narita maupun Haneda saja. Kita sudah bisa menemukan ‘prayer room‘. Ini bisa digunakan oleh semua orang, tak hanya muslim saja. Letaknya pun bukan di basement atau parkiran seperti di mall-mall Jakarta. Yang pernah saya lihat di Haneda terletak di area check in utama. Sedangkan di Narita yang saya lihat ada di area arrival.
Di prayer room biasanya tersedia tempat wudhu dan praying mat (sajadah). Untuk para wanita sebaiknya membawa alat solat sendiri karena biasanya tidak tersedia.
Masjid di Tokyo dan Sekitarnya
Masjid-masjid di Tokyo lumayan banyak dan tersebar di beberapa area. Untuk solat jumat carilah masjid yang cukup besar seperti Masjid Tokyo Camii (ini masjid terbesar di Jepang) di Shibuya atau Masjid Assalaam di Asakusa.
Masjid seperti Assalaam bahkan mengadakan dua kloter untuk solat jumat mulai bulan Februari 2018. Karena alasan keterbatasan tempat dan jamaah yang dari hari ke hari semakin banyak.
Di tempat-tempat atraksi wisata lain seperti Tokyo Disneyland, Aeon Mall Makuhari Chiba, Sano Premium Outlet, hingga Tobu World Square juga terdapat tempat untuk beribadah.
Ada beberapa tempat yang memang sudah dibuat space khusus untuk beribadah seperti Aeon Mall Makuhari. Ada juga yang “on request” seperti di Sano Premium Outlet. Di sana belum ada tempat khusus untuk kita menumpang solat. Tapi kalau kita minta ke information center di sana. Mereka akan menyediakan ruang yang sedang kosong (biasanya ruang meeting) yang bisa kita gunakan. Salut!
Tempat makanan Halal
Untuk makanan juga sebetulnya tidak perlu khawatir. Jika ingin yakin makanan betul-betul halal atau tidak. Carilah restoran yang memang punya sertifikasi halal.
Baca juga : Tempat makanan Halal di Tokyo!
Di daerah Asakusa adalah daerah yang paling mudah ditemukan restoran yang punya sertifikasi halal. Seperti Sushi-Ken, Panga Yakiniku, Naritaya ramen, dan lainnya. Di tempat ini pun biasanya menyediakan mushola kecil untuk kita solat.
Namun ada beberapa restoran yang menyediakan menu halal, namun tidak punya sertifikasi. Karena tentunya mengurus sertifikasi ini butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Bisa jadi juga karena tempat makanan tersebut masih menyediakan minuman keras. Sehingga walaupun makanan mereka halal, tetap saja tidak akan memenuhi syarat restoran yang bersertifikasi halal.
Contohnya pada restoran Matsumune di Chiba. Restoran ini menyediakan menu sushi yang halal, sushi vegetarian yang unik dan menggunakan sayuran sebagai pengganti ikan. Restoran ini tidak punya sertifikasi halal, namun menyediakan menu halal. Bahkan, ia punya tempat khusus yang bisa digunakan untuk sholat.
Namun, resto ini masih menjual sake dan minuman keras lainnya. Karena tamu mereka juga tak hanya muslim, tapi juga orang lokal yang notabene tak ada masalah dengan minuman tersebut. Jadi demi kelangsungan bisnisnya, ia tetap menjual minuman ‘tak halal’ ini. Kalau menurut kamu gimana? Apa tetap ingin makan di restoran ini?
Sebetulnya untuk makanan pintar-pintar saja kita untuk memilih komposisi makanannya. Namun memang tergantung dari ‘toleransi’ masing-masing individu. Kadang saya membeli bento di pinggir jalan yang isinya nasi dan ikan saja. Itu jauh lebih baik daripada cuma menghabiskan onigiri yang dibeli di sevel.
Untuk menu yang jelas non-halal seperti pork tentu mudah dihindari. Juga daging lain yang kita tidak tahu metode penyembelihannya.
Yang sulit sebetulnya adalah penggunaan bahan-bahan makanan seperti mirin atau sake yang sudah tercampur. Karena ini adalah salah satu bumbu masak di Jepang. Contohnya seperti sushi, yang kalau kita belum paham pasti mengira ini 100% halal. Ya, cuma nasi sama ikan saja kan?
Tapi ternyata, resep nasi sushi yang otentik Jepang ya harus dicampur dengan mirin. Makanya di Jepang ada restoran yang menyediakan sushi halal. Mereka mengganti mirin dengan bahan substitusi lain yang sesuai standar halal.
Anyway, saya berkesimpulan Jepang sama sekali tidak sulit untuk para traveler muslim. Siapkan saja itinerary yang sesuai sehingga waktu siang hari bisa berhenti di tempat yang bisa untuk pelaksanaan Ibadah.
Fasilitas yang saya sebut diatas memang masih daerah region Kanto (Tokyo, Chiba, Nikko, Tochigi, dan lainnya). Sehingga masih di kota besar dan memang masih mudah menemukan komunitas muslim.
Namun jika ke kota lain misalnya seperti di Region Tohoku, kita harus lebih bersabar untuk mencari fasilitas untuk muslim. Saya juga kadang pernah ‘menumpang’ sholat di sebuah tempat makan. Setelah menjelaskan dengan sedikit susah payah, saya pun diberi sedikit space untuk bisa melaksanakan ibadah. Mereka baik sekali.
Random thought : Andaikan orang-orang Jepang ini adalah muslim, saya rasa mereka akan jadi muslim terbaik di dunia. Ini pengamatan sok tahu saya saja sih memperhatikan hablum minannas mereka. They are such a trustworthy & obidient people.
Jadi, apakah menurut kamu Jepang cukup nyaman untuk traveler Muslim?
Terima kasih!
Note : Pada trip ke Jepang kali ini saya diajak oleh pemerintah region Kanto untuk berkeliling dan mengevaluasi fasilitas untuk turis muslim. Semua opini adalah milik pribadi.
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')