Perkenalkan, kami adalah para Indonesia Travellers Agents. Kebetulan, tim kami mendapat tugas di Wakatobi, yang saya baru tahu itu adalah kependekan dari Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Nama-nama gugusan pulau di Sulawesi Tenggara itu disingkat menjadi Wakatobi.
Seharusnya, sebuah tim agents terdiri dari empat orang. Videografer, fotografer, blogger, dan adventurer (host).
Namun kenyataan di lapangan tidaklah seperti itu. Saya dan blogger tim kami juga merangkap sebagai videografer untuk membantu videografer utama. Sampai-sampai saya agak menelantarkan tugas utama sebagai fotografer.
Tapi, karena memang produk utama dari event ini memang adalah video, tentu tidak menjadi masalah.

Putra, sang videografer utama, bertugas untuk mengambil gambar dari keseluruhan action Syiraz sang adventurer. Saya sendiri bertugas mengambil gambar portrait, beauty shot, dan timelapse. Sedangkan Vindhya sebagai blogger juga bertugas mengambil gambar underwater, karena saat itu hanya ia yang mempunyai lisensi untuk diving.
Konsep video ini mengikuti tema yang ditentukan oleh panitia, “Deeply in love with Indonesia.”
Kami membuat sebuah film pendek dengan jenis travel documentary. Kami fokus ke budaya dan kearifan lokal masyarakat Wakatobi, tidak hanya ke dunia bawah lautnya. Juga dengan alasan kami tidak ada yang berpengalaman mengambil video underwater hehe.
Syiraz, sang adventurer akan bercerita bagaimana ia seorang anak gunung yang pada akhirnya jatuh cinta kepada kehidupan di laut Wakatobi.
***
Wakatobi sangat antusias menyambut kami. Contoh ketika kami ingin melakukan pengambilan gambar penari saat sunset di puncak Tomia, gadis-gadis penari itu dengan senang hati ikut bersama kami untuk menari dengan latar belakang matahari terbenam. Mungkin juga karena faktor adventurer kami yang mirip Dony alamsyah ya haha.
Juga saat kami butuh tarian perang saat sunrise di pantai, anak-anak kecil itu telah siap pukul jam lima pagi dengan kostum tarian perang lengkap, padahal jam 7 nantinya mereka masih akan sekolah.

Cuaca juga sangat bersahabat. Di saat Jakarta sudah mulai turun hujan setiap hari di November ini, daerah Timur seperti Wakatobi masih terasa sekali sengatan matahari. Sunrise dan Sunset begitu memukau. Kampung bajo pun terlihat wajah terindahnya. Saat saya melihat video rekan kami di destinasi lainnya dengan cuaca yang kurang bersahabat, saat itu saya merasa sangat beruntung sekali.

Yang paling saya senang dari tim saya wakatobi adalah kerja yang cepat. Kami tidak banyak bicara, karena menurut saya masing-masing dari kami sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Videographer kami si mas gondrong Putra juga sudah sangat berpengalaman, saya kagum dengan daya visualisasi beliau. Pendamping kami si Om Bolang juga enak untuk diajak kerjasama dengan kami, bahkan sampai mengubah itenerary yang berujung adu mulut dengan si tour agent haha.

Syukur Alhamdullilah, tim Wakatobi berhasil menjadi tim terbaik di acara Indonesia Travelles. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan film pendek yang sederhana ini. Semoga video-video para agents sedikit banyak dapat membantu pariwisata Indonesia.
Terima kasih!

(masih teaser, tunggu versi full-nya diupload yah)
And finally this is the full version
What the judge say ( 3:35)
** Tapi, lain kali saya mau kembali ke Wakatobi untuk liburan. Karena lima hari perjalanan ini sangat ‘kejar tayang’ sehingga waktu kami untuk bersantai menikmati Taman Laut Wakatobi sangat sedikit sekali, saya hanya sempat diving sekali disana.
** Foto yang ada watermark @lostpacker diambil oleh, om Bolang. Versi lengkapnya disini dan versi saya disini
Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')