Berlabuh di Surabaya North Quay

26
gapura surya nusantara surabaya north quay
Ruang tunggu pelabuhan

Saya tercengang ketika pertama kali masuk ke terminal penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) di dalam area Pelabuhan Tanjung Perak kota Surabaya ini. Ini pelabuhan apa bandara? Kok keren amat?

Kalaupun ini Bandara, kondisinya benar-benar membuat Bandara Soekarno Hatta feels like a joke. Haha! Desainnya interiornya modern, ruang tunggu nyaman, ada wifi yang kencang (cukup ini saja penumpang kayak saya udah senang), ada garbarata, dan ada tempat nongkrong di rooftop pelabuhan dimana kita bisa ngopi-ngopi cantik sambil melihat kapal PELNI hingga kapal yacht lalu lalang.

Di tempat yang ada tulisan besar “Surabaya North Quay” ini juga dihiasi rumput sintetis plus bean bag kalau kita mau leyeh-leyeh. Tempat ini dibuka untuk umum tidak hanya untuk penumpang kapal. Tapi ingat gaes, kalau siang bolong pikir-pikir juga naik kesini karena panasnya Surabaya kamu pasti tahu lah hihi.

surabaya north quay gapura surya nusantara
Di atas ada cafe, restoran, dan tempat santai
surabaya north quay gapura surya nusantara
Menunggu kapal berangkat

Mungkin saja kalau kamu pengen murah ke Raja Ampat, kamu bisa naik kapal PELNI dari pelabuhan yang masih bagian dari Tanjung Perak ini loh! Tapi yah, memang memakan waktu sih. Tapi kalau kamu lagi santai dan liburan panjang (apalagi mahasiswa kere tapi pengen liburan), kapal ini bisa jadi transportasi jarak jauh alternatif.

surabaya north quay gapura surya nusantara
Sambil malam mingguan
surabaya north quay gapura surya nusantara
Kalau siang nunggu di dalam saja deh yang ber-AC hihi.
Tampak depan terminal. Photo by om Barry Kusuma
Tampak depan terminal. Photo by om Barry Kusuma
gapura surya nusantara surabaya north quay
Bisa santai disini.

Bicara tentang liburan, Pelindo III, perusahaan negara yang memegang pelabuhan di Indonesia, juga turut membantu infrastrukur pariwisata maritim yangg terintegrasi di Banyuwangi, Bali, dan Labuan Bajo.

Kawasan-kawasan ini dilengkapi fasilitas marina untuk sandar yacht (kapal layar wisata) internasional. Bali dan 3 destinasi unggulan Indonesia bisa diakses dari pelabuhan yg dikelola Pelindo III, yakni Bali – Pelabuhan Benoa, Borobudur – Tj Emas, Bromo Tengger Semeru – Tj Perak & Tj Tembaga, Mandalika – Lembar, Labuan Bajo – Komodo Marina.

Ah, jadi pengen beli yacht buat ngajak jalan-jalan kamu :’)

Ehm.

Naik Kapal Wisata Melintasi Selat Madura

Masih di Pelabuhan Tanjung Perak, saya dan kawan-kawan blogger yang diundang PT. Pelindo 3 untuk jalan-jalan di sekitar pelabuhan ini pun menaiki sebuah kapal Cruise bernama Artama 3. Walaupun dari luar nampak seperti kapal biasa, namun dalamnya kurang lebih mirip yacht!

Artama 3
Di atas kapal artama melintasi bawah Jembatan Suramadu

Kapal ini hanya ada pada hari minggu dari jam 9 hingga jam 11 siang dengan tarif per orang 120 ribu rupiah. Rutenya mulai dari Pelabuhan Tanjung Perak, Terminal peti kemas, Cagar budaya Bangunan kesyahbandaran Surabaya, Monumen Jalesveva Jayamahe, Jembatan Suramadu, kemudian putar balik menuju Tanjung Perak kembali. Kita bisa melihat aktivitas kapal-kapal dari dekatKamu bisa ke website mereka jika ingin informasi lebih lanjut.

artama 3
Kapten kapal artama 3 ternyata seorang wanite

Menit-menit pertama di kapal ini saya habiskan di atas deck kapal. Berhubung semakin panas, saya pun pindah ke bawah yang lebih mirip cafe daripada kabin kapal. Sepanjang perjalanan akan diputar tentang informasi panduan tempat-tempat yang dilewati seperti pelabuhan peti kemas Surabaya yang berstandar Internasional.

Saya juga mengobrol dengan salah satu staff Pelindo 3. Ia sempat bercerita bahwa pernah suatu waktu ongkos mengirim barang per unit bisa lebih murah Jakarta ke Eropa daripada Jakarta ke Ambon. Hah? Gile. Well, katanya nenek moyang kita seorang pelaut, kan? Tapi seberapa tahu kita tentang pelabuhan?

Namun, nampaknya fokus kami sedikit berubah dulu ketika salah satu crew menawari kami, “Mau karaoke nggak?”

Seketika party mode ON! Hahaha!

Duh, ada mb Biduan
Duh, ada mb Biduan
...
Di bagian depan kapal

Ketika melewati monumen Jalesveva Jayamahe, kami semua beranjak ke atas. Monumen yang berbentuk sosok Perwira TNI Angkatan laut lengkap dengan pedang kehormatan yang melihat ke arah laut siap menantang gelombang dan badai di lautan ini yang berjaya di lautan ini menceritakan slogan TNI angkatan laut : “Di Lautan Kita Jaya!”

test
Melewati monumen Jalesveva Jayamahe. Ada mas gantheng di siluet.
jembatan suramadu
Terlihat jembatan suramadu
jembatan suramadu
Melewati jembatan suramadu sebelum putar balik

Sepanjang pelabuhan saya melihat peran Pelindo 3 dalam membangkitkan potensi maritim Indonesia. Daya saing bangsa tentunya akan meningkat jika tidak terbebani biaya logistik. Untuk itu Pelindo III mengembangkan sejumlah terminal modern di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yakni Terminal Petikemas Surabaya yg berstandar internasional. Ada juga Terminal Teluk Lamong yang beroperasi secara semi-otomatis, sudah tak perlu operator di atas crane dan tak boleh ada manusia yang masuk saat beroperasi membuat area ini jadi tanpa kecelakaan yang tak perlu. Ditambah lagi JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate) yang sedang dibangun sebagai kawasan industri yang efisien karena terintegrasi dengan fasilitas pelabuhan.

Semua usaha tersebut dikerjakan oleh Pelindo III utk terus meningkatkan integrasi logistik di Tanah Air agar terjadi keseimbangan antara kawasan barat dan timur Indonesia. Karena Surabaya merupakan titik kebangkitan maritim Indonesia yg menjadi jembatan di tengah Nusantara.

Sistem crane yang bekerja otomatis
Sistem crane yang bekerja otomatis
Ruang pantau crane
Ruang pantau crane
Selamat sore dari Tanjung Perak
Selamat sore dari Tanjung Perak

 

Terima kasih!

…bersambung ke post berikutnya.

26 COMMENTS

  1. Weitzz, Pelabuhan sekarang semakin cantik yah.
    Sudah tidak seperti wajah pelabuhan yang usang pada umumnya,

    Trip menyusuri laut dengan kapal cruise keren banget,
    Semoga semua pelabuhan indonesia seperti ini.

  2. Dulu, dulu sekali, Tanjung Perak tak begini. Mirip terminal bis yang kumuh, penuh calo, sesak… Ketika berubah, saya belum pernah mengunjunginya lagi sesering dulu saat antar jemput pakde yang mau ke Balikpapan :)

  3. Bang.. itu beneran cantik atau karena photografernya yang memang cantik dalam mengambil foto? :D
    terus, di jelasin nggak kenapa pelindo 3 bikin bandara secantik itu? eh pelabuhan se cuamik itu? tujuannya?

    • Hmm, sebenernya pelabuhan ini standar aja kok kalo skala internasional. Cuma kalau dibanding pelabuhan lainnya di Indonesia ya jauh sih hihi.

  4. Pelabuhannya kok bisa keren gitu ya.. Wah peningkatannya hebat berarti nih Pelindo, masih teringat bagaimana pengap dan kotor waktu ke sana beberapa tahun lalu. Tapi udah lama sih hehe, salam kenal mas Wira, senang baca tulisan travelingnya

  5. Sepertinya pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sudah semakin berbenah. Tak cuma melayani penumpang biasa, namun jg bisa melayani kapal-kapal pesiar dr luar negri. Kmrn malah pas GMT bbrp kapal pesiar mewah jg sandar di Tj.Emas Semarang sebelum ke Belitung :D

    • Actually aku juga nggak tahu. Tapi setelah ikut beberapa media trip dan tanya ke penyelenggaranya kenapa saya diundang, tentu saja selain karena stats teknis blog (pageview dkk), pasti karena rekomen dari rekan media/influencer lain yang juga diajak. Jadi intinya sih terus jaga networking (sebisa mungkin sebar kartu nama kalau ada event atau pas ikut trip) dan tentunya jaga attitude online maupun offline :)

  6. Sama seperti kalimat awal di postingan ini. “Saya tercengang” keren banget pelabuhannya. semakin keren karena semi otomatis, jadi keselamatan jadi prioritas dan zero accident :)

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')