Kalau saja mas Hadi, orang yang mengantar kami berkeliling Cirebon ini tidak memberi tahu kami bahwa dibalik pasar ini ada sebuah keraton, mungkin kami tak akan pernah menemukan Keraton Kasepuhan ini.
“Mungkin beberapa orang Cirebon sendiri juga tak tahu letak persisnya Keraton ini,” ujar mas Hadi.
Keraton memang selalu tak bisa dipisahkan dengan pasar. Karena pasar memang bagian dari Keraton. Namun keraton kasepuhan nampak seperti hanya bagian kecil dari Keraton, yang sepertinya tak terlalu penting keberadaannya.
Memasuki keraton pun kami harus melalui jalanan yang kecil, padat, dan becek jika hujan. Tipikal pasar tradisional.
Kami berkeliling masuk ke Keraton dan langsung disambut oleh mas Robi, salah satu penghuni keraton yang juga bekerja sebagai guide disini.
Sabtu siang itu keraton sepi, tak nampak banyak turis lokal — apalagi mancanegara. “Dulu sih selalu banyak mas, tapi sekarang turis asing sudah berkurang sekali,” kata mas Robi.
Mas Robi mengajak kami berkeliling Keraton. Mulai dari bangunan pertama yang didirikan, singgasana sultan, hingga masjid di dalam keraton. Kalau mas Robi menceritakan segala sesuatu yang ‘baik-baik’ tentang Keraton, mas berambut panjang dengan ikat kepala sunda ini malah berbicara tentang sisi lain keraton hinggal hal-hal random lainnya. Termasuk mengumpulkan blogger dari seluruh ASEAN untuk mempromosikan Cirebon, hihi.
Sambil berkeliling kami keraton saya mengamati banyak hiasan-hiasan keramik dengan berbagai macam gambar unik. Mulai dari gambar durian, gambar gedung-gedung eropa, gambar yesus, hingga gambar-gambar abstrak yang indah. Mungkin dulu Sultan disini menerima hadiah-hadiah keramik ini dari negeri seberang.
Oh iya, sebelum itu saya makan di Empal Gentong Krucuk. Karena kereta cirebon ekspress saya macet waktu di stasiun cikampek gara-gara power-nya rusak. Jadi AC di kereta sempat mati sekitar setengah jam. Panas! Dan yang pasti makan siang kami jadi telat. Empal gentong mang Darma yang kami tuju pun sudah tutup, jadi kami pergi ke Empal gentong krucuk yang katanya tak kalah legend.
Kota Cirebon tak besar. Tak butuh waktu lama untuk mengitarinya dengan mobil. “Kemana-kemana di Cirebon mah nggak ada yang jauh,” kata mas Hadi. Taksi disinipun jarang yang mau menyalakan argo karena pasti nggak sampe 20 ribu haha.
Di Cirebon, selain Keraton Kasepuhan dan Kanoman, kita juga bisa menemukan bangunan-bangunan tua belanda seperti kantor pos, gedung bank Indonesia, dan gedung BAT (British american tobbaco). Juga beberapa kelenteng tua seperti Kelenteng di jalan talang ini.
Kalau saja langit cerah, mungkin sore di pantai Kejawanan Cirebon ini mungkin akan cukup dramatis karena ada gunung Ciremai sebagai latar belakangnya. Tapi jangan bayangkan pantai seperti di Pink Beach Komodo ataupun Raja ampat ya. Pantai disini ya seadanya saja, yang penting piknik dan kumpul bareng keluarga.
Saya juga sempat berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi disini. Ini gua, tapi lebih mirip candi menurut saya. Katanya dahulu ini adalah tempat istirahat dan meditasi para Sultan. Cagar budaya yang letaknya di pinggir jalan bypass Bridgen Dharsono ini sangat instagramable banget, tuips.
Jangan lupa tutup harimu di Cirebon dengan mencicipi Nasi yang dibungkus daun jamblang ini. Cumi hitam dan jengkol balado adalah sahabat baik nasi jamblang. Jangan lupakan mereka.
Sehari di cirebon membuat saya menyadari cirebon adalah destinasi yang sangat menarik bagi kamu yang di Jakarta dan sekitarnya untuk menghabiskan akhir pekan. Tapi hati-hati, semenjak tol Cipali sudah jadi, Cirebon jadi sangat ramai. Saya pikir dalam waktu dekat Cirebon akan berubah jadi sangat ramai. Tak akan jauh berbeda dengan Bandung.
Salam dahsyat.
Mz.. Blog ini gk ada tombol likenya ya? Jadi kalo i like a post, i can simply click the like button..
Gak aku pasang kak ehehe, kalo like bisa kok di share aja :))
Jadi kangen ke cirebon, kangen mengunjungi keraton, nasi jamblang dan empal gentong, srupp srupp..
duh emang cirebon makanannya bikin kangen hahahaaha
kamuuu pake kamera dan lensa apaa iniiiiii (keren banget, sih)
Pakek ini kak kinkin, waktu kita ke lombok sama kok kameranya http://wiranurmansyah.com/the-olympus-om-d-elite-black-review-for-travel-camera
Iihhhh, kampung akuuuu…
Makasih ya sudah mampir. Cuma, nasi jamblangnya, enakan Mang Dul soalnya dibungkusin satu2 di daun jamblang. Wangiiiii….
Aku kira kak indri dari Semarang hahahaha. Iya yang aku coba gak dibungkus cuma jadi alas, jadi wanginya kurang josss
wah… Cirebooon.
Pernah 6 tahun di sono… Kotanya asik, berasa rumah. Sayang beberapa tahun terakhir ramai ampyuun. gak tau ramai ini kabar baik apa sebaliknya.
btw mas, kalo buka web ini di laptop 10″, layarnya keambil hampir setengah loh buat sticky menu dan sticky subscribe form, gak ada tombol closenya saya lihat. Jadi kurang nikmat nikmatin foto-fotonya. mungkin pake smart sticky lebih juooos.
Iya kak, makasih masukannya yaa. tadi sih udah dihilangin yang bawah. bawaan theme-nya soalnya haha. Coba di refresh :))
Suka sama foto fotonya, selalu khas. Editing foto biasanya pake apa mas?
Saya pakai adobe lightroom aja mas, kalo post ini lagi coba plugin vsco cam untuk lightroom.
sunyaragi sekarang lumayan bersih ye, dulu banget kesana waelaah, botol mineral sampah ciki dimana2…
Haaiii Wira… salam kenal dari Solo
Cirebon skrg jadi favorit klrg kami gara2 akhir tahun kemaren ada hajatan di sini..
Empal Gentong dan Mangga Gincu nya bikin kami kangen pengen balik kesana lg..
btw,, ngefans berat sm Web ini… kereeenn bingiittz postingannya…
always make me smile (kadang ngakak jg..wkkwkkwkk )
siriikk abiz liat travelingnya… dan 2 jempol buat foto2nya wira..
Saya pernah tinggal 2 tahun di Cirebon. Nasi Jamblang nya memang fenomenal… Apalagi kalau buat sarapan… Kuliner empal gentong nya juga mantap
walauapun sekali baru ke cirebon itu pun jaman bahulak, tapi rasa khas nasi jomblang yang deket statiun kereta masih terasa. apalagi aroma dari daun jatinya hmmm :D
Baca ceritanya jadi pengen ke Cirebon…yah walaupun image kotanya lagi agak jelek karena kelakuan beberapa oknum polisi, tetapi Cirebon tetaplah Cirebon
Pengen banget nyoba nasi jamblangnya punya cirebon …
Sampai sekarang aku belum kesampean main ke cirebon ?
aq baru mau ekapoler kesama tgl 21 feb 17 cz penasaran mau liat keindahan cirebon sekalian napak tilas tanah leluhur yg katanya di jl cangkringan